Peluang Usaha Bisnis Olahan Ikan Cakalang Omzetnya Fantastis

Pertanianku – Christian Indra, pebisnis di bidang kuliner, menjual ikan cakalang suwir asap siap saji dalam kemasan. Saat ini Indra telah sukses dan berhasil dengan usaha yang sejak 2015 lalu ia geluti.

peluang-usaha-bisnis-olahan-ikan-cakalang-omzetnya-fantastis

Pada awal usahanya, Indra tidak menggelontorkan modal yang besar. Hanya bermodal Rp100.000, ia berhasil membuka usaha kulinernya.

“Ide awalnya simpel. Waktu itu akhir bulan baru gajian, saya punya pikiran, enak ya kalau kita ngeluarin uang, tapi punya pemasukan lain juga. Lalu berbicara dengan orang tua dan istri. Berhubung orang tua berasal dari Manado, lalu mereka beri ide untuk jual makanan ikan cakalang,” ungkap Indra, seperti dilansir detikFinance (20/12).

Setelah mendapat ide tersebut, dan dengan hanya bermodalkan uang Rp100.000, Indra mulai mencoba membuat produknya dan dipasarkan ke beberapa teman-teman kantornya.

“Awalnya packaging hanya pakai botol plastik, Rp 100.000 dapat 5 botol. Lalu jual ke teman kantor dan laku semua,” jelas Indra.

Indra kemudian memiliki keyakinan pada produk yang dijualnya. Indra lalu berusaha dalam mengembangkan produknya tersebut, mulai dari sisi kualitas produknya, hingga ke sisi pemasarannya. Menurut Indra, cita rasa merupakan unsur terpenting dalam berbisnis kuliner, namun demikian dirinya juga tetap mengedepankan unsur gizi dari produk yang dijualnya itu.

“Maka dari itu, supaya produk saya dapat bertahan lama namun tidak menggunakan bahan pengawet, saya mencoba mencari cara lain. Saya menggunakan proses vakum, kemudian setelah itu disterilisasi supaya bakterinya tidak bereaksi supaya tidak mudah basi. Selain itu, ikannya juga saya asapi, menggunakan arang, dan dibakar manual. Jadi ikannya lebih kering,” papar Indra.

Sementara itu, untuk bahan baku, Indra turun langsung ke Pasar Kramat Jati mencari ikan cakalang segar.

“Mulai dari cari bahan, cari ikan yang fresh, itu yang agak susah. Jadi triknya saya turun langsung ke lapangan pada hari Sabtu—Minggu, ke Pasar Kramatjati, nego sendiri, semua saya lihat sendiri, lalu masak pun sendiri,” lanjutnya.

Produk racikan Indra ini diberi label Dong Alo, Cakalang Khas Manado. Strategi pemasaran Dong Alo dimulai dari mulut ke mulut, kemudian Indra merambah media sosial seperti Instagram dan Facebook. Saat ini Indra mampu menjual sekitar 800 kemasan per bulan, dengan banderol harga Rp17.000—Rp20.000 per kemasan.

Ke depan, Indra berharap dirinya akan lebih fokus untuk mengembangkan bisnisnya tersebut. “Dalam jangka dekatnya saya ingin fokus ke sini. Jadi trigger-nya kalau produksi ini sudah dapat stabil mencapai penjualan 1.000 pieces per bulannya,” tutup Indra.