3 Alasan Bertanam Secara Hidroponik

Pertanianku – Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik dikenal sebagai soilless culture atau budi daya tanaman tanpa tanah. Istilah hidroponik digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.

3 Alasan Bertanam Secara Hidroponik

Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai “bercocok tanam tanpa tanah”. Hal ini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan porous lainnya, seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, dan gabus putih/styrofoam. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus menanam secara hidroponik

3 Alasan Bertanam Secara Hidroponik

1. Alternatif pertanian lahan terbatas

Hidroponik muncul sebagai alternatif pertanian pada lahan terbatas, terutama di perkotaan. Sistem ini memungkinkan sayuran ditanam di daerah yang kurang subur atau daerah sempit yang padat penduduknya. Selain itu, hidroponik dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa mengenal musim sehingga harga jual hasil panen relatif stabil. Pemeliharaannya pun mudah karena tempat budi daya lebih bersih, media tanam steril. Tidak hanya itu, pengembangan hidroponik mempunyai prospek yang cerah, baik untuk mengisi kebutuhan dalam negeri maupun merebut peluang ekspor.

2. Ramah lingkungan

Hidroponik ramah lingkungan karena tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat. Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan sayuran berkualitas baik dan bebas residu kimia, yang pastinya sehat buat seluruh keluarga.
Hidroponik tidak membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional. Hal ini karena hidroponik tidak memerlukan penyiraman sama sekali. Air hanya digunakan untuk penghantar nutrisi bagi tanaman (sirkulasi).

3. Tanaman lebih cepat tumbuh

Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibandingkan tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Penyebabnya, tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi (nutrisi dan pH terkontrol). Kondisi ini juga membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dengan demikian, energi yang diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit dan sisa energi bisa disalurkan ke bagian lain dari tanaman. Tanaman hidroponik yang dihasilkan pun tumbuh sehat, kuat, dan bersih.

 

Sumber: Buku Hidroponik Sayuran