Mengenal Perilaku Burung Seriti

Pertanianku – Ciri–ciri seriti yaitu memiliki telur lebih kecil daripada walet, sarang dari rumput atau lumut, air liurnya berwarna bening. Adapun perilaku burung seriti sebagai berikut.

Mengenal Perilaku Burung Seriti

  1. Mudah beradaptasi

Burung seriti mudah menyesuaikan diri dengan suhu dan tempatnya bersarang. Selain itu, seriti juga tidak harus berkembangbiak di tempat yang sepi, seperti gua alam, rumah kosong, dan kolong jembatan. Di tempat yang terang dan ramai pun, seriti dapat berkembang biak.

  1. Mampu terbang jauh

Burung seriti mampu terbang jauhselama berjam-jam tanpa henti. Halini dikarenakan tubuhnya ringan, kaki  yang lemah, dan konstruksi sayap yang  kuat sehingga dapat beristirahat sambil melayang di udara. Sifat ini sangat menguntungkan seriti untuk mencari pakan dengan jarak radius 40 km, terutama pada saat musim kemarau saat pasokan seranga menurun.

  1. Tidak menyukai bau kotoran

Berbeda dengan walet, seriti tergolongburung yang selalu menjaga kebersihan.Dia tidak menyukai keadaan yang kotor dan  bau, sekalipun kotorannya sendiri. Sejak  dari menetas, seriti selalu mengeluarkan kotorannya di luar sarang sehingga sarang seriti bebas dari kotorannya.

  1. Burung bebas

Seriti termasuk burung bebas, tidakada seorang pun yang dapat mengakuinya karena datang dan pergi semaunya sendiri.  Manusia hanya menyediakan tempat untuk berkembang biak. Apabila merasa tidak nyaman maka seriti akan mencari tempat yang baru.

  1. Mencari pakan dengan menyambar

Seriti makan dengan cara menyambarseperti walet karena jenis pakannya adalah serangga yang beterbangan di atas pucuk  dedaunan, persawahan, areal peternakan, dan tempat pembuangan sampah. Cara minumnya pun sama, yaitu menyambar air di kolam, air sungai, rawa, dan butiran air hujan.

  1. Musim berkembang biak

Dalam setahun, burung seritiberkembang biak selama dua kali, yaitu awal maret hingga awal mei dan awal  oktober hingga awal desember.

  1. Masa produksi

Seriti mulai berproduksi pada umurdelapan bulan. Pada umur ini, seritijantan mulai mencari pasangannya. Masa  produksi seriti dapat dilihat dari cara  terbangnya yang berkejar-kejaran dengan cepat disertai bunyi mencicit.

  1. Perkawinan

Perkawinan terjadi apabila seriti betina merasa cocok dengan pasangannya. Seriti kawin dengan tiga cara. Perkawinan pertama dilakukan pada saat seriti terbang di udara terbuka pada siang hari. Perkawinan kedua pun terjadi pada siang hari, tetapi di dalam ruangan. Sementara perkawinan ketiga dilakukan pada malam hari di papan sirip. Perkawinan dengan tiga cara tersebut dilakukan oleh seriti agar pembuahan terjadi dengan benar.

Perkawinan di udara hanya berlangsung sesaat sekitar 1—2 detik dan dilakukan 3—4 kali sehari untuk mengurangi risiko kegagalan kawin karena dilakukan sambil terbang. Oleh karena itu, perkawinan dilanjutkan di papan sirip, sambil menjatuhkan tubuhnya dari papan sirip ke bawah hingga hampir menyentuh lantai. Perkawinan ini berlanjut sambil membangun sarangnya.

  1. Bersarang

Sepasang seriti akan bergantian membangun sarang untuk melangsungkan perkembangbiakan. Seriti muda akan memilih tempat yang mudah untuk membuat sarang, misalnya di sudut rumah atau tempat kasar. Hal ini karena produksi  liur seriti muda belum optimal dan daya cengkeram kakinya pun belum kuat. Waktu pembuatan sarang saat musim hujan lebih cepat daripada musim kemarau karena pada saat musim memarau, pakan yang tersedia relatif sedikit. Pada saat musim kemarau, untuk membuat sarang dibutuhkan waktu 3 bulan, sedangkan pada saat musim hujan hanya 1,5 bulan.

  1. Bertelur

Telur yang dihasilkan oleh seriti berjumlah dua buah. Selang keluarnya dari telur satu ke telur kedua berkisar 3—4 hari. Ukuran telur dewasa rata-rata 17,33 mm x 11,06 mm dengan berat rata-rata 1,19 g. Sementara ukuran telur muda lebih kecil, berkisar 2—3 mm dengan berat lebih ringan, yaitu 2—3 mg dibandingtelur seriti dewasa.

Kulit telur seriti berwarna agak kemerahan ketika telur berumur kurang dari seminggu. Warna telur akan berubah menjadi keabuan seiring dengan bertambahnya umur. Kulit telur relatif tipis sehingga mudah pecah. Oleh karenanya, pada saat penggantian telur seriti dengan telur walet harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai pecah atau retak. Apabila hal ini terjadi maka seriti akan stres dan tidak mau mengerami telur walet.

  1. Pengeraman

Proses pengeraman telur akan berlangsung pada siang hari secara bergantian antara jantan dan betina. Pada malam, hari hanya induk betina saja yang mengerami, sedangkan induk jantan menempel di samping sarang. Pengeraman telur berlangsung selama 21—24 hari hingga kemudian menetas. Selama pengeraman, secara naluri induk betina akan berusaha menjaga agar telur menerima panas tubuh induk secara merata.

  1. Penyuapan

Setelah menetas, anak seriti akan disuapi oleh induknya selama 54 hari. Piyik akan lebih cepat besar dan sehat pada musim hujan dibandingkan  dengan musim kemarau. Hal ini terkait dengan ketersediaan pakan. Pada hujan, ketersediaan pakan relatif melimpah  daripada musim kemarau. Pada musim kemarau, penyuapan dapat berlangsung 50 hari karena induk lebih sulit mencari makanan. Menjelang har ke-45, bulu piyik seriti sudah lengkap dan induk seriti mulai mengajarkan untuk terbang. Proses  pertama yang dilakukan yaitu terbang di dalam rumah. Setelah berhasil, induk seriti kemudian mengajak anaknya terbang keluar rumah. Apabila piyik sudah berhasil mengikuti induknya mencari makanan, proses penyuapan akan berakhir.

 

Sumber: Buku Panduan Lengkap Walet