Pertanianku – Lidah buaya atau yang lebih dikenal aloe vera merupakan tanaman yang tidak berbunga dan tidak memiliki daun. Lidah buaya menyukai tempat kering dengan tingkat kelembapan rendah, jadi sangat cocok untuk dibudidayakan di daerah tropis seperti Indonesia. Lidah buaya juga tergolong tanaman yang mudah beradaptasi dengan baik pada semua jenis lingkungan tanah. Meski pada awalnya tanaman ini hanya difungsikan sebagai tanaman hias, namun lidah buaya mulai difungsikan untuk bahan obat, bahan kosmetik, dan minuman yang menyehatkan. Tertarikah Anda budidaya lidah buaya di pekarangan rumah. Berikut cara budidaya lidah buaya yang tepat untuk Anda.
- Persiapan awal
Sebelum melakukan budidaya lidah buaya siapkan tanah yang gembur terlebih dahulu, mengandung banyak humus, dan mengandung nitrogen. Pada penggarapan tanah awal bisa diberikan pupuk kompos/pupuk kandang lalu tanah selanjutnya dicangkul agar tanah menjadi gembur. Apabila tanah mempunyai pH rendah bisa ditambahkan dolomit/kapur agar tanah menjadi netral.
Setelah tanah siap maka lakukan penanaman dengan pemilihan bibit yang siap tanam. Bibit yang siap tanam bisa diambil dari tanaman induk yang berimpang banyak, pisahkan menjadi rimpang-rimpang kecil. Tanam rimpang bibit dengan jarak yang cukup kira-kira 10–20 cm. Bila Anda ingin membudidayakan untuk berbisnis, sebaiknya pilih jenis lidah buaya yang besar.
- Pemeliharaan
Lidah buaya adalah tanaman yang menyukai tanah kering, sebaiknya Anda tidak perlu sering-sering menyiraminya. Kondisi tanah yang lembap dapat mengakibatkan tanaman membusuk. Namun, jika lidah buaya terkena sinar matahari yang berlebihan akan membuat tanaman lidah buaya akan berwarna kuning. Lidah buaya akan tumbuh baik dan berwarna hijau jika ditanam di tempat teduh. Jika Anda menanam lidah buaya dalam pot, pastikan untuk memindahnya ke pot yang lebih besar saat tanaman sudah tumbuh besar agar pertumbuhannya maksimal. Lidah buaya bisa dipupuk setelah usia tanam sudah mencapai 3 minggu. Selanjutnya bisa dilakukan sekali lagi saat sudah 1-2 bulan. Pemanenan bisa dilakukan saat tanaman sudah cukup besar, kira-kira setelah 4–5 bulan.