Cara Budidaya Ikan Mas Koki

Pertanianku – Ikan ini menarik karena bentuk dan tingkahnya, Ikan Koki termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper). Harga koki sangat ditentukan berdasarkan bentuk badan dan kualitas tampilan warna. Ikan mas koki pertama kali dikenal pada dinasti Chin pada 265 dan 316 Masehi. Ikan mas koki dengan keindahan warna dan tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini, mulai dikembangkan di Jepang 200 tahun yang lalu di pegunungan Niigata oleh petani Yamakoshi.

Cara Budidaya Ikan Mas Koki

  • Kualitas air dalam pemijahan ikan mas koki

Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Hal-hal berikut harus di perhatikan jika Anda ingin budidaya ikan mas koki. Berikut kualitas air yang dipelukan untuk mendukung perkembangan koi secara optimal.

  • suhu air berkisar 24-26oC.
  • pH 7,2–7,4 (agak basa).
  • oksigen minimal 3–5 ppm.
  • CO2 max 10 ppm.
  • nitrit max 0,2.

Air yang digunakan harus terdeklorinisasi atau sudah disaring dan diendapkan 24 jam. Air yang digunakan untuk pemijahan dan penetasan telur sebaiknya memiliki kandungan oksigen dan suhu yang stabil. Untuk menjamin tersedianya oksigen dapat digunakan aerator, sedangkan suhu pada bak pemijahan diusahakan sama dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi) kurang dari 5oC.

  • Pakan Ikan Mas Koki

Koi adalah bottom feeder (pemakan di dasar) dan omnivora (pemakan segala). Meski demikian ia biasa makan apa saja yang bisa dimakan, seperti pucuk daun, atau berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah guna dari sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi dapat diberikan dalam bentuk butiran (pellet). Sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara bahan nabati (misalnya tepung kedelai, tepung jagung, tepung gandum, dan tepung daun) dan bahan hewani (seperti tepung ikan, tepung kepala udang, tepung cumi, dan kekerangan) serta multivitamin dan mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co sebagai pelengkap pakan.

Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi sendiri, sehingga banyak upaya telah dilakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (warna jingga), rutin (kuning) dan astasantin (merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan dan tumbuhan tertentu seperti wortel mengandung zat karotin; sedangkan ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau mengandung rutin; spirulina, kepiting, udang mengandung astasantin. Para pembudidaya saat ini tidak perlu lagi menyiapkan pakan sendiri karena sudah tersedia di pasaran pakan koi yang sudah di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna ikan koi.

Pakan alami atau pakan hidup misalnya cacing darah, cacing tanah, daphnia, cacing tubifex cocok diberikan pada benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena lebih mudah dicerna oleh benih sesuai dengan kondisi sistem pencernaan, selain itu koi juga dapat memakan phitoplankton dalam kolam.

Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3–5 % per-hari, dengan frekuensi pemberian 2–3 kali/hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaannya.

Menurut pengalaman dan penelitian bertahun -tahun, ditemukanlan bahan-bahan aktif yang dapat ditambahkan untuk membuat warna koi lebih cemerlang. Ikan koi yang dipelihara di kolam Lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam tembok. Saat budidaya ikan mas koki akan ada banyak hal gangguan seperti ganggang yang memang  tumbuh di lumpur. Ganggang yang dimakan koi mengandung banyak zat karoten. Maka kalau anda ingin menambah warna ikan lebih cemerlang beri makan paprika, dan daun marigold, semuanya dapat anda campurkan dalam makanannya. Banyak makanan sumber karoten ini sudah dalam bentuk ekstrak sehingga mudah dicampurkan dengan pelet atau roti.