Pertanianku – Angsa merupakan salah satu unggas yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Pasalnya, beternak angsa dirasa cukup mudah tanpa harus memiliki keahlian khusus. Selain itu, banyak orang mengatakan angsa cukup kebal terhadap penyakit.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, peternak harus merawat ternaknya dengan sungguh-sungguh. Peternak harus mempunyai rasa saying pada ternaknya. Rasa sayang itu ditunjukkan dalam rajin menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, memberi makan dan minum yang cukup, dan memerhatikan tingkah laku setiap angsa yang dipelihara secara satu per satu.
Walaupun angsa adalah perenang yang baik, tidak perlu ada kolam dan sungai untuk memeliharanya. Ini karena kehidupan angsa tidak bergantung pada tempat-tempat berair. Angsa dapat dipelihara di mana saja, baik di pantai, di gunung maupun di tanah-tanah kering. Hal terpenting, jika di tempat itu tidak tersedia makanan untuk angsa, kita harus menyediakan makanan yang cukup.
Angsa bisa mengeluarkan suara keras yang dapat mengganggu tetangga. Oleh karena itu, sebaiknya angsa tidak dipelihara di pemukiman yang padat penduduk. Angsa adalah pemakan hijauan seperti rumput dan sayuran. Tersedianya pekarangan yang cukup luas atau tanah lapang akan memudahkan pemeliharaan angsa. Berikut panduan cara beternak angsa TOP.
Pembuatan kandang
Induk angsa dapat dipelihara dan ditempatkan di mana saja, seperti di belakang rumah, bersatu dengan sapi, domba, ayam, atau itik. Akan tetapi, kita sebaiknya sudah mempersiapkan tempat sebelum angsa-angsa yang akan kita pelihara datang.
Apabila Anda memiliki halaman yang cukup luas, sediakanlah sebagian yang dipagar keliling. Di tempat itu kita dapat membangun kandang angsa dan gubuk naungan. Kandang angsa berfungsi untuk merawat dan membesarkan anak-anak angsa sampai dapat digembalakan, sedangkan gubuk naungan digunakan untuk tempat tidur dan berteduh induk angsa.
Kandang angsa
Kandang angsa tidak perlu bagus yang penting harus kering dan dapat mencegah angin masuk secara langsung. Kita bisa menggunakan sangkar untuk anak ayam atau sebuah bangunan tertutup. Jika anak angsa yang dipelihara sedikit, misalnya lima ekor, kita bisa menggunakan sangkar. Jika anak angsa yang dipelihara cukup banyak, kita harus menyediakan bangunan tertutup seperti kandang ayam atau kandang itik.
Sangkar untuk anak angsa dapat berupa kotak dengan rangka dari kayu dan dinding serta atasnya dari bilah-bilah bambu, kayu, atau kawat kasa. Di dalam kotak kita beri lampu penerang 40 watt sehingga anak angsa mudah menemukan makanan dan air. Selain itu, lampu juga berguna sebagai penghangat.
Kandang untuk anak angsa dapat berbentuk seperti kandang ayam atau kandang itik. Bahan bangunan dapat dibuat dari kayu atau bambu. Dinding dapat dibuat dari bilah-bilah bambu atau kawat kasa, sedangkan bagian atasnya dapat berupa genting, rumbia, seng, atau asbes. Lantai bangunan bisa dari tanah, kayu, atau semen. Sebaiknya, lantai terbuat dari semen karena angsa akan sehat dan kandang mudah dibersikan.
Tempat peneduh
Induk angsa membutuhkan peneduh atau perlindungan terhadap terik matahari ataupun hujan. Peneduh untuk angsa bentuknya sangat sederhana. Selain berguna untuk tidur, peneduh juga berfungsi sebagai tempat untuk melakukan perkawinan dan bertelur. Oleh karena itu, ukurannya pun harus diperhatikan.
Salah satu sifat buruk angsa adalah suka mencampur telur dalam satu sarang. Telur dari induk yang berbeda tersebut dierami oleh satu induk. Jika sudah ada telur yang menetas, angsa tidak mau lagi mengerami telur-telur lainnya yang belum menetas. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya dibuatkan tempat-tempat khusus untuk angsa bertelur. Tempat bertelur dapat berbentuk kotak-kotak yang disusun berderet. Tiap kotak harus berukuran pas untuk satu ekor angsa induk, yaitu kira-kira 30×30×30 cm. Berilah nomor pada tiap kotak, dan isilah kotak dengan alas jerami atau rumput. Letakkan kotak tempat bertelur itu di bawah peneduh atau di dalam kandang.
Perawatan angsa
Jika bibit yang kita beli berupa induk angsa, kita tidak akan kesulitan dalam merawatnya. Akan tetapi, apabila yang dipelihara adalah anak-anak angsa, terutama anak-anak angsa yang baru menetas, kita memerlukan persiapan dengan lebih baik karena kondisi anak-anak angsa tersebut masih lemah.