Pertanianku – Tokek merupakan salah satu hewan yang hidup liar di alam bebas. Namun, karena manfaat dan khasiatnya yang luar biasa untuk digunakan sebagai pengobatan, membuat banyak orang tertarik menjalankan bisnis beternak tokek. Bahkan, semakin hari permintaan tokek semakin tinggi. Oleh karena itu, nilai jual tokek sangatlah tinggi.
Bagi sebagian masyarakat mungkin akan berpikir ulang menggeluti bisnis tokek. Betapa tidak, selain jarang ditemui, salah satu hewan sefamili dengan cicak itu juga sangat identik dengan cerita mistis. Tak heran, belum banyak yang menggeluti usaha itu.
Salah satu peternak tokek yang telah sukses, yaitu Karmin warga Desa Banjardowo, Jombang. Pria berumur 64 tahun ini, telah menggeluti usaha ternak tokek sejak 23 tahun yang lalu. Dia-lah satu-satunya pengusaha peternakan yang menjalankan usaha beternak tokek di desanya.
“Ya memang, banyak yang bilang tokek itu hewan jelmaan, ada juga yang bilang tokek itu ada yang nunggu alias makhluk halus,” ucap Kamim.
Padahal, kata Karmin harga jual tokek cukup tinggi, mulai dari Rp20 juta—Rp50 juta. Bahkan, satu ekor tokek harganya bisa mencapai miliaran rupiah. “Namun, tergantung ukurannya. Semakin panjang tokek, maka harganya pun juga makin tinggi,” lanjutnya.
Untuk saat ini, ada sedikitnya 32 tokek yang ia pelihara. Dari jumlah itu, mayoritas tokek tersebut hasil buruannya tiap malam. Tapi, ada juga tokek-tokek kecil hasil budidaya tokek di rumahnya. Saking banyaknya tokek yang ia pelihara oleh warga sekitar sosok Karmin lebih dikenal dengan julukan raja tokek. “Ya entah siapa yang mulai, tahu-tahu punya sebutan itu melekat pada diri saya,” tuturnya.
Karmin memulai usahanya sejak 1983 silam. Saat pertama kali memulai usaha ini, ia hanya berburu dan menjualnya ke pengepul. Tapi, seiring berjalannya waktu, Karmin mulai berpikir untuk merintis budidaya tokek. “Jadi sekitar tahun 90-an mulai budidaya, itung-itung sudah punya pengalaman,” jelas Karmin.
Ada tiga jenis tokek yang biasa tersebar di Indonesia, yaitu tokek batu, tokek hutan, dan tokek rumah. Jenis tokek rumah yang biasa diburu dan dibudidayakan. Itu setelah nilai harga jual tokek rumah lebih tinggi.
“Masing-masing jenis ada yang membedakan, baik warnanya maupun bentuknya. Kadang-kadang ada yang kecil dan besar,” tutur Karmin.
Untuk harga tokek rumah saja kata Karmin bisa mencapai puluhan juta. Namun, itu tergantung panjang tokek. Beberapa bulan lalu, ia menjual dengan banderol Rp25 juta dengan panjang 38—39 cm.
“Jadi paling panjang 40—45 cm, harganya bisa mencapai Rp45 juta,” tutup Karmin.