Harga Pangan Masih Bergejolak, Pemerintah Dinilai Belum Maksimal Kelola Pangan

Pertanianku – Beberapa komoditas pangan saat ini sedang berada di angka tertinggi dari batas yang diberikan oleh pemerintah. Salah satunya, cabai merah yang harganya masih sangat “pedas”, baik bagi pedagang maupun masyarakat. Padahal, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan aturan harga acuan pangan.

joko-widodo-indonesia-berpotensi-jadi-lumbung-pangan-dunia

Harga cabai kini melonjak hingga berkisar Rp60.000 per kg. Padahal, harga acuan penjualan konsumen yang ditetapkan dalam aturan harga acuan pangan hanya sebesar Rp28.500 per kg.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, melonjaknya harga pangan ini memang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya keadaan cuaca. Hanya saja, peran pemerintah dianggap belum maksimal dalam mengelola harga pangan saat ini.

“Pemerintah jangan hanya diam di kantor lalu keluarkan kebijakan. Lihat juga kondisi di lapangan,” ucapnya, seperti dilansir Okezone, (06/12).

Pedagang pun mempertanyakan kebijakan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan tak mampu untuk menekan harga pangan. Padahal, kedua kementerian ini menerima anggaran yang cukup besar.

“Anggaran pertanian ini kan cukup besar. Jadi dimanfaatkan untuk apa, harus lebih kelihatan ini dampaknya bagi masyarakat. Lalu juga dibutuhkan sinergi program dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian,” lanjut Abdullah Mansuri.

Seperti diketahui, pemerintah mengucurkan dana sekira Rp50 triliun untuk meningkatkan produksi pada sektor pangan hampir setiap tahunnya. Dana ini pun diharapkan mampu untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri sehingga dapat menekan harga pangan di pasaran.