Pertanianku – Saat Anda memutuskan untuk memelihara burung, hal utama yang penting diperhatikan adalah pemilihan pakan burung. Pasalnya, pakan burung tidak bisa sembarangan diberikan. Ini karena pakan burung adalah sumber nutrisi burung tersebut. Bahkan, jika Anda memelihara burung aduan, pakan burung yang berkualitas sangat memengaruhi kemampuan burung tersebut. Apalagi jika Anda memelihara burung kicau, pakan burung yang berkualitas tentunya akan memengaruhi suara dari burung tersebut.
Beberapa bahan pakan tentu berbeda, ada yang berupa pakan alami, pakan buatan, dan pakan pelengkap. Anda harus selektif pada pemberian pakan. Burung peliharaan tidak bisa mencari atau memilih makanan seperti di habitat aslinya. Jadi, keteraturan serta pengalaman dan pengetahuan kita harus ditingkatkan untuk menciptakan burung ocehan dan burung hias kita tetap sehat dan terjaga baik. Berikut tiga faktor yang mengakibatkan pakan burung tidak tahan lama.
Kondisi bahan pakan
Setiap bahan pakan memiliki ketahanan simpan untuk jangka waktu tertentu. Pakan dari biji-bijian lebih awet disimpan dibanding sayuran dan buah buahan.
Kondisi awal bahan sebelum disimpan berpengaruh terhadap ketahanan simpan pakan. Bahan yang telah rusak sebelum disimpan, walaupun hanya sedikit, akan lebih mudah tengik atau busuk. Bisa juga terjadi bahan yang sudah lama berada di kios kita simpan lagi dalam jangka waktu lama.
Bahan pakan yang mengandung lemak tinggi akan lebih cepat tengik dibanding yang memiliki kadar lemak rendah. Bahan pakan yang mengandung kadar air tinggi juga akan cepat rusak. Hal ini biasanya terjadi pada pakan berupa biji-bijian yang pengeringannya tidak sempuna.
Suhu dan kelembapan tempat penyimpanan
Suhu tempat simpan gudang, gentong plastik wadah pakan, karung yang tinggi bisa merusak kandungan gizi bahan pakan terutama kandungan vitaminnya. Suhu tinggi dapat menyebabkan proses hidup organisme yang ada di dalam ataupun di sekitar bahan pakan akan semakin cepat. Terlebih, jika suhu sedang tinggi disertai dengan kelembapan yang tinggi pula. Keadaan ini akan merangsang tumbuhnya jamur, bakteri, dan jasad renik lain yang selanjutnya mempercepat proses perusakan bahan pakan yang disimpan.
Tempat penyimpanan
Tempat penyimpanan yang kotor menyebabkan bahan pakan menjadi agen penularan beberapa penyakit yang dapat membahayakan burung. Sebaiknya, tempat penyimpanan diberikan secara teratur, misalnya seminggu sekali dengan cara membuang sisa pakan yang telah disimpan sebelumnya dan mencuci wadahnya sampai bersih. Setelah kering, gunakan kembali sebagai tempat untuk menyimpan pakan yang baru.