Ternyata Ini Penyebab Target Produksi Budidaya Ikan Kerap Meleset

Pertainanku – Produki budidaya ikan pada 2016 lalu sulit mencapai target produksi. Hal tersebut dikemukakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal ini ternyata disebabkan oleh musim hujan sepanjang tahun.

Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan, target produksi perikanan budidaya pada 2016 mencapai 19,46 juta ton. Sementara itu, realisasi sampai Desember 2016 baru mencapai 15,8 juta ton.‎ Namun, data tersebut belum lengkap karena masih mengumpulkan dari sejumlah daerah.

‎”Kita punya sasaran produksi 19,46 juta ton, di triwulan III 13 juta ton, di Desember baru 15,8 juta ton, dari sisi targetnya 19,5 juta ada kekurangan 3,7 juta ton,” ucap Slamet.

Menurut Slamet, dengan melihat realisasi produksi tersebut kemungkinan tidak mencapai target. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sepanjang 2016 yang memengaruhi jumlah populasi perikanan budidaya.

‎”Kemungkinan 2016 ini kita mempunyai satu iklim cukup ekstrem terutama hujan, hampir sepanjang tahun hujan. Dengan curah hujan tinggi menurunkan suhu,” ujar Slamet.

Slamet menambahkan, untuk budidaya perikanan laut berpengaruh pada kandungan kadar garam yang menurun dan kelembapan sehingga menurunkan minat ikan yang melakukan perkawinan.

“Kedua air laut mengurangi penurunan kadar garam, karena hujan asam, ph juga rendah, menurunkan kualitas air, bahan kimia di dalam laut juga mengalami perubahan,” ungkap Slamet.