Pertanianku – Pemakaian minyak ganja pada dunia kedokteran masih menjadi perdebatan hingga kini. Terdapat studi yang diterbitkan dalam Journal of Pain and Symptom Management menemukan bahwa ganja dapat menjadi solusi antinyeri pada pasien kanker.
Namun, baru-baru ini peneliti dari University of Toronto menemukan manfaat lain dari ganja yang dapat mempercepat penyembuhan luka akibat kanker.
Temuan ini bermula dari laporan seorang laki-laki dengan luka akibat kanker ganas di pipi kanan. Ia lantas mendatangi klinik paliatif di Toronto untuk mendapatkan pengobatan.
Selama ini, laki-laki berusia 44 tahun itu telah menjalani berbagai pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi. Namun, sayangnya kanker itu belum juga beranjak dari tubuhnya.
Hingga akhirnya ia mendapatkan pengobatan opioid dari dr. Vincent Maida, seorang profesor di klinik tersebut.
Setelah mengolesi minyak ganja pada pipi yang ditumbuhi sel kanker selama satu bulan, lambat laun benjolannya mengecil.
Ia menemukan bahwa luka akibat kanker mulai mengering dan menyusut hingga berukuran 5 persen dari ukuran semula. Lelaki tersebut mengakui bahwa ada sensasi nyeri yang dirasakannya selama 10—15 menit setelah diobati dengan minyak ganja.
“Efek minyak ganja dalam mengobati luka lelaki tersebut benar-benar menarik,” ujar dr. Anita Gupta, wakil ketua Divisi of Pain Medicine di Drexel College of Medicine di Philadelphia, seperti lansir Livescience.
Namun, sejauh ini, belum ada penelitian yang membuktikan manfaat penggunakan minyak ganja untuk pengobatan luka. Namun, Gupta mengatakan bahwa ganja mungkin memiliki sifat anti-inflamasi yang meredakan peradangan.
“Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menguji seberapa kuat minyak ganja dapat mempercepat penyembuhan luka pada pasien kanker,” ungkapnya.