Pertanianku – Ayam kalkun merupakan hewan yang dapat dikonsumsi. Meskipun ayam kalkun di Indonesia kurang populer. Ayam kalkun memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Oleh karena itu, saat ini telah banyak peternak yang tertarik untuk memulai usaha peternakan ayam kalkun.
Ayam yang memiliki tubuh berbeda ketimbang ayam pada umumnya ini pastinya akan rawan terserang penyakit, terutama pada saat cuaca yang tidak menentu atau pada saat pergantian cuaca. Hal itu yang membuat para peternak kalkun harus lebih waspada dan mengawasi dengan lebih teliti kondisi ayam yang diternak. Ini karena banyak penyakit yang mengintainya.
Salah satu penyakit ayam kalkun adalah pulorum. Ini merupakan penyakit yang berbahaya untuk kalkun karena infeksi kronis yang disebabkan oleh Salmonella Pullorum. Penyakit yang pertama kali dilaporkan oleh Rettger pada 1900 ini biasanya menyerang anakan ayam yang berusia sekitar 4 minggu ke bawah. Yang berbahayanya lagi, bakteri dalam penyakit ini mampu bertahan selama 1 tahun dalam kandang. Jadi, apabila ada ayam yang terserang penyakit ini dan tidak melakukan pembersihan kandang secara menyeluruh akan berakibat pada munculnya penyakit ini kelak.
Sebenarnya, penyakit ini dapat menyerang unggas seperti ayam, bebek, entok, dan yang lainnya. Namun, yang paling mengkawatirkan apabila menyerang ayam kalkun karena hal terburuknya dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini juga dapat menular. Penularannya bisa dari berbagai hal seperti pengeraman telur, penetasan, kotoran ternak, kandang yang sudah terinfeksi, dan lainnya.
Apabila ayam kalkun terkena penyakit pulorum, akan timbul gejala-gejala seperti lesu, ngantuk, kepalanya merunduk, menggigil, lutut membengkak, dan diare. Agar terhindar dari penyakit ini, sebaiknya lakukan pencegahan. Ini karena apabila ayam sudah terkena penyakit pulorum, akan sulit disembuhkan walaupun ada juga yang bisa selamat. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pencegahan.
- Melakukan sanitasi pada kandang ternak dengan memberi antiseptik dan mencegah binatang lain masuk ke area kandang karena itu dapat memicu terjadinya penularan.
- Kandang diusahakan harus dibuat senyaman mungkin agar ayam tidak stres dan jumlah ayam dalam kandang seharusnya seimbang jangan sampai kelebihan ayam karena dapat memicu risiko tinggi penularan, lalu usahakan juga terdapat ventilasi udara yang baik supaya aliran udara normal.
- Peralatan pada kandang harus rutin dibersihkan dan dicuci minimal 4 hari sekali dengan antiseptik yang direndam selama kurang lebih 30 menit, agar bakteri atau virus dapat musnah.