Ini Dia Media Tanam Organik Selain Tanah yang Wajib Anda Tahu

Pertanianku – Saat bercocok tanam atau berkebun, media tanam menjadi komponen penting di dalamnya. Ketersediaan unsur hara menjadi kebutuhan dalam memacu pertumbuhan dan perkembangbiakan tanaman itu sendiri. Untuk itu, pemilihan media tanam tidak boleh sembarangan.

Pengolahan tanah yang baik dan berkelanjutan menjadikan tanah yang digunakan sebagai media tanam memiliki daya dukung yang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Tanah umumnya menjadi pilihan utama sebagai media tanam pertanian. Sebagai sumber daya alam yang ketersediaannya sangat melimpah, tanah menjadi tempat hidup dari berbagai macam jenis tanaman dan juga organisme lain yang menjadikan tanah sebagai habitat. Ketersediaan unsur hara, daya serap terhadap air, dan kemampuan menjaga kelembapan akar adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam memilih media tanam.

Selain pilihan menggunakan tanah sebagai media tanam, sebenarnya pemanfaatan media tanam lain yang tersedia di sekitar sangat memungkinkan. Media tanam selain tanah yang bisa kita gunakan, tentunya harus memiliki fungsi yang dapat menggantikan fungsi tanah atau meningkatkan kualitas tanah sebagai media tanam.

Berbeda dengan tanah yang bisa menjadi tempat tumbuh hampir semua jenis tanaman, pemilihan media tanam selain tanah harus disesuaikan dengan jenis tanaman, suhu, dan kelembapan udara, curah hujan, hingga pada manipulasi pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Pemanfaatan pada beberapa media tanam selain tanah juga tidak bisa digunakan secara tunggal. Akan tetapi, harus dicampur dengan unsur lain, atau juga untuk meningkatkan unsur hara dan kualitas tanah.

Lantas, bahan apa saja yang bisa dijadikan media tanam selain tanah?

Sabut kelapa

Sifat dari sabut kelapa yang mampu menyerap dan mengikat air dengan kuat, menjadikan media tanam ini memiliki keunggulan untuk memanipulasi kadar air pada daerah dengan curah hujan rendah. Sabut kelapa banyak digunakan untuk membuat lapisan dalam tanah, di bawah permukaan tanah. Pemanfaatan sabut kelapa biasanya digunakan pada lahan daerah tropis untuk menjaga kadar air dalam tanah.

Sabut kelapa juga bisa digunakan sebagai media tanam untuk menjaga pertumbuhan rumput pada tanah lapang seperti lapangan bola atau lapangan golf. Kemampuan sabut kelapa yang memiliki daya serap tinggi akan membuat tanah lapang menjadi tidak becek pada musim hujan dan tidak kering pada musim kemarau.

Batang pakis

Batang pakis memiliki sifat-sifat yang bisa menggantikan peran tanah sebagai media tanam. Kemampuannya cukup baik dalam menyerap dan mengikat air, bertekstur lunak, serta mudah ditembus oleh akar tanaman menjadikan batang pakis memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh batang tanaman lain. Batang pakis yang biasa digunakan untuk media tanam, umumnya memiliki warna hitam yang menandakan bahwa batang pakis tersebut adalah batang yang tua.

Batang pakis, banyak digunakan sebagai media tanam untuk anggrek. Biasanya batang pakis dibuat menjadi lempengan menyerupai papan dengan ukuran sedang. Selain untuk jenis tanaman anggrek, batang pakis juga bisa dimanfaatkan untuk media tanam jenis tanaman lain. Hanya saja cara penggunaannya yang berbeda. Untuk jenis tanaman lain yang tidak memiliki karakter seperti anggrek, batang pakis harus dicacah menjadi bagian-bagian kecil dan ditempatkan pada tempat seperti pot atau tempat lain yang memiliki lubang pembuangan air. Adanya lubang pembuangan air pada pot adalah untuk menjaga kadar air pada media tanam, jika melakukan penyiraman secara berlebihan.

Sekam padi

Sekam padi didapatkan dari kulit padi yang telah mengalami penggilingan memisahkan antara beras dan kulit padinya. Untuk memanfaatkan sekam padi sebagai media tanam, sebaiknya sekam padi dibakar terlebih dahulu untuk meningkatkan kandungan karbonnya. Sekam padi bakar yang memiliki kandungan karbon tinggi, banyak digunakan untuk membuat tanah menjadi lebih gembur. Memanfaatkan sekam bakar untuk meningkatkan unsur hara dalam tanah, juga akan meningkatkan daya serap dan daya ikat tanah terhadap air. Dengan begitu, kelembapan pada akar tanaman akan terjaga dengan baik.