Budidaya Ikan Gurami Gagal? Ini Faktor Penyebabnya!

Pertanianku – Ikan gurami merupakan salah satu ikan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Seperti yang kita tahu permintaan ikan gurami di pasaran cukup tinggi. Namun, dalam pemeliharaannya, ikan gurami memerlukan perhatian intensif. Jika pemeliharaan berjalan dengan baik, hasil panen yang dihasilkan pun akan maksimal.

Untuk memulai budidaya ikan gurami, hal pertama yang harus diperlukan adalah pemilihan bibit berkualitas. Perawatan yang baik menjadi faktor penting untuk menghasilkan ikan gurami yang berukuran besar.

Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah mengantisipasi hama dan penyakit yang kerap menyerang ikan gurami.

Hama dan penyakit memang menjadi tantangan tersendiri, baik bagi para petani perkebunan maupun petani budidaya ikan. Jika hal ini gagal diantisipasi, akan menyebabkan menurunnya jumlah dan kualitas panen. Bahkan, pada tingkat yang parah akan mengakibatkan gagal panen.

Berikut beberapa faktor yang membuat budidaya ikan gagal panen terlebih diakibatkan oleh hama dan penyakit.

  1. Hewan pemangsa dan pengganggu

Budidaya ikan memang rentan terhadap hewan-hewan pemangsa, terutama ketika bibit ikan baru saja ditebarkan, benih-benih ikan yang masih kecil rentan dimangsa oleh hewan.

Dalam beberpa kasus, justru yang memakan ikan-ikan kecil ini adalah ikan juga. Salah satu jenis ikan yang paling banyak mengganggu pembudidayaan ikan gurami adalah ikan gabus. Sifat rakus ikan gabus ini mengakibatkan ikan-ikan gurami kecil yang ditebar di kolam dijadikan sebagai makanan.

Selain ikan gabus, ikan lele pun memiliki kriteria yang sama, yaitu suka memakan ikan-ikan kecil.

Jenis pemangsa lainnya adalah biawak, hewan yang hidup di darat ini sudah sangat terkenal hobi berenang dan mencari makan di air.

Disamping hewan pemangsa, ternyata ada hewan pengganggu yang dapat memengaruhi keberhasilan dalam budidaya ikan gurami. Jenis ikan peliharaan seperti tawes, mujair, dan sepat dapat menjadi pesaing dalam perolehan makanan. Oleh karena itu, sebaiknya benih gurami tidak dicampur pemeliharaannya dengan jenis ikan yang lain.

Untuk menghindari gurami dari ikan-ikan pemangsa, pada pipa pemasukan air dipasangi serumbung atau saringan ikan agar hama tidak masuk dalam kolam.

  1. Penyakit dan parasit pada ikan gurami

Ikan gurami yang dipelihara di kolam pun tidak bisa terlepas dari gangguan penyakit ataupun parasit. Penyakit yang banyak menyerang ikan gurami di antaranya disebabkan oleh Saprolegniasis sp.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah:

  • Tubuh ikan ditumbuhi benang-benang halus seperti kapas, berwarna putih.
  • Menyerang tutup insang, kepala, sirip.
  • Telur ikan diliputi benang-benang halus seperti kapas.

Pengobatan terhadap telur yang diserang dengan cara mencelupkan telur ke dalam larutan Malachite Green Oxalate dengan dosis 60 gr/m3 air, selama 15 menit.

Untuk dapat melakukan pencegahan agar tidak diserang oleh jenis penyakit ini, perlu memerhatikan kebersihan dan kualitas air. Selain itu, jangan memelihara ikan yang terdapat luka karena penyerangan penyakit ini melalui luka-luka pada badan ikan.