Pertanianku – Balai Benih Ikan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur sedang mengembangkan ikan mas punten. Program ini dilakukan mengingat sebagian besar masyarakat di Kota Batu banyak mengembangbiakkan ikan air tawar ini.
“Kami berharap, supaya warga kota batu khususnya lebih tertarik untuk membudidayakan ikan mas punten ini,” kata kepala pengelola Balai Benih Ikan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim, Budi Setyono baru-baru ini.
Jika dilihat dari nilai jualnya, ikan mas punten tergolong jenis ikan yang cukup mahal. Harga 1—1,5 kilogramnya saja dibanderol sekitar Rp100.000.
Saat ini, pihaknya juga sedang memfokuskan domestikasi ikan mas punten di 40 kolam ikan. Jumlahnya mencapai ratusan ribu ekor. Upaya domestikasi yang dilakukan merupakan upaya pembudidayaan hewan yang biasa hidup liar atau tidak terkontrol dapat hidup dan dikembangbiakkan dalam kondisi yang terkontrol.
Dengan domestikasi itu, kata dia, ikan mas punten akan memiliki rasnya sendiri sehingga nantinya berbeda dengan ikan nila, ikan koi, dan ikan-ikan sejenisnya. Untuk domestikasi itu, lanjut Budi, ia mendatangkan ikan-ikan dari luar kota seperti Blitar, Kediri, Sragen dan beberapa daerah luar kota yang memiliki jenis ikan yang sama. Tujuan tersebut tidak lain agar nantinya Kota Batu memiliki ikon ikan mas sendiri.
“Kalau sudah ditemukan ras ikan mas punten ini, Kota Batu bakal punya produk unggulan lain pada bidang peternakan,” ungkapnya.