Sukses Menanam Jeruk Nipis Non Biji

Pertanianku – Seperti yang kita ketahui pada umumnya jeruk nipis berbiji, tetapi saat ini terdapat varietas baru jeruk nipis non biji. Sejak kemunculannya, jeruk nipis non biji ini lebih diminati oleh masyarakat.

Salah satu pembibit jeruk nipis tanpa biji ini adalah Teguh Jaya. Di bawah bendera Surya Tani, pria asal Malang, Jawa Timur, ini telah membuka usaha pembibitan tanaman buah sejak 2005 lalu. Awalnya, ia hanya mengeluarkan modal sekitar Rp25 juta-an.

Teguh menyebutkan pembibitan jeruk nipis jumbo tanpa biji dapat dilakukan pada ketinggian 500—700 m dpl dengan suhu udara berkisar 32—37°C pada siang hari dan 20—25°C pada malam hari. Alat yang digunakan untuk proses pembibitan terdiri atas pisau untuk mengupas kulit batang pohon, gunting untuk memotong plastik, dan plastik putih untuk membungkus hasil okulasi.

Jeruk nipis non biji dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, yakni dengan okulasi, setek cabang, dan cangkok. Namun, menurut Teguh, dari bibit okulasi akan menjadi tanaman dewasa yang tahan terhadap gangguan dan lebih cepat berbuah.

Ia melakukan teknik pembibitan okulasi, dengan cara menyambungkan mata (tunas) pada tanaman jeruk nipis yang telah berumur minimal tiga bulan. Menurutnya, usahakan jeruk nipis yang akan diokulasi (diambil mata tunasnya) berasal dari induk dengan kualitas yang bagus.

“Teknik okulasi tidak menghasilkan buah perpaduan antara kedua jenis buah yang telah diokulasi, tetapi akan menghasilkan buah sesuai dengan jenis mata tunas yang telah dipilih,” ungkapnya.

Untuk perawatan bibitnya, Teguh melakukan penyiraman setiap hari kecuali media tanam masih basah. Penyiraman pagi hari usahakan sebelum pukul 8 pagi dan penyiraman sore hari (setelah jam 4 sore) sebaiknya jangan terlalu sering disiram.

“Untuk pemupukan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali, atau minimal dua kali dalam setahun, yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau. Saya sendiri memakai pupuk organik. Selain itu, bibit tanaman sebaiknya mendapat sinar matahari langsung minimal 6—8 jam per hari,” tambahnya.

Risiko utama dalam membibitkan jeruk menurut Teguh adalah cuaca. Sebab, jeruk nipis lebih tahan pada suhu yang lembap. Jadi, jika cuaca panas, bibit jeruk nipis lebih ekstra dalam perawatan seperti penyiraman lebih banyak.