3 Faktor Utama Penentu Harga Burung Kicau

Pertanianku — Burung kicau memiliki harga jual yang berbeda-beda. Meski jenis dan ukurannya sama, ada berbagai faktor yang masih dapat menentukan harga sebuah burung kicauan. Nah, apa saja faktor penentu utama harga burung kicau di pasaran?

harga burung kicau
Foto: Pixabai

1. Kemampuan burung dalam berkicau

Sudah pasti ini adalah faktor yang sangat mendasari tinggi rendahnya harga burung kicauan. Beberapa penghobi tentu telah tahu kenapa harga burung kicauan seperti murai batu lebih mahal dibanding harga burung kicauan yang lain. Kekuatan murai batu saat mengolah variasi kicauannya adalah nilai plus yang tidak dimiliki burung kicauan lain.

Keunikan nada kicauan juga dapat jadi penyebab tingginya harga, misalnya burung cucak jenggot serta jalak suren. Intinya, makin menarik kicauan burung tersebut di mata beberapa orang, nilai harga jualnya akan makin tinggi.

2. Keindahan bentuk tubuh/tampilan burung berkicau

Tidak sedikit orang membeli burung kicauan dikarenakan kagum melihat kemolekan burung tersebut. Sebagian burung kicauan mempunyai wujud tubuh yang gagah nan indah walau tanpa disertai nada kicauan yang merdu, semisal burung merak, cendrawasih, dan lainnya.

Umumnya mereka yang membeli burung kicauan seperti ini bukan hanya untuk dilombakan, tetapi sebagai burung hias. Burung kicauan yang mempunyai kelebihan daya tarik tampilan fisik yang indah membuat harganya jadi mahal.

3. Kelangkaan populasi burung berkicau

Anda tahu mengapa burung kicauan sejenis burung imprit, burung trocok serta burung yang lain yang kerap kita melihatnya, harganya relatif murah? Ini dikarenakan sistem memperolehnya amatlah mudah, daripada membeli, orang-orang lebih memilih menangkapnya sendiri dari alam.

Burung kicau yang langka populasinya, bisa saja kita ibaratkan seperti uang kuno. Uang kuno pada zaman dahulu yang mempunyai nilai Rp1 atau Rp5, barangkali saat ini bila kita ingin memperolehnya, kita harus membeli lebih dari nilai nominal (yang tertera) pada uang tersebut. Tentunya, para kolektor akan mematok harga yang tinggi, jutaan bahkan puluhan juta rupiah, karena kelangkaannya.

Begitu pun dengan burung kicauan, nyatanya pada burung kicauan seperti jalak bali harga pasarannya saat ini di atas Rp10 juta. Dikarenakan jumlah populasinya yang makin sedikit, membuat burung kicauan langka mempunyai harga yang amat tinggi. Tidak menutup kemungkinan burung kicauan yang sekarang ini harga jualnya murah, ke depan dapat menjadi burung kicauan kelompok mahal disebabkan kelangkaannya di alam liar.