Pertanianku — Sawit yang diolah menjadi minyak memiliki nilai ekonomi sangat besar. Hampir sebagian besar perkebunan kelapa sawit berada di daerah pelosok yang sangat minim sarana dan prasarananya. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah tertentu untuk mengembangkan kelapa sawit agar tetap menjadi pilar ekonomi Indonesia. Sebab, dengan adanya perkebunan kelapa sawit di daerah pelosok, secara perlahan namun pasti, itu turut membangun ekonomi daerah sekitarnya.

Pembangunan daerah yang dilakukan dengan adanya perkebunan kelapa sawit ini melalui berbagai langkah pembangunan. Dukungan pemerintah pusat dan daerah juga turut memiliki peran utama dalam memberikan izin lokasi perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu, perkebunan kelapa sawit nasional secara umum memiliki peran besar dalam pembangunan daerah.
Langkah pertama, dukungan pemerintah pusat dan daerah dalam pemberian izin lokasi, sebagai penentu awal bagi investor atau pengusaha, dalam membangun perkebunan kelapa sawit di suatu daerah. Sesudah mengantongi perizinan, investor atau pengusaha akan melakukan survei dan mengurus berbagai aspek perizinan yang dibutuhkan dalam membangun perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Langkah kedua, perusahaan perkebunan kelapa sawit akan mengajak masyarakat sekitar lokasi perizinan, untuk turut serta bersama-sama membangun perkebunan kelapa sawit. Keberpihakan masyarakat sangat penting sebagai modal awal pembangunan perkebunan kelapa sawit. Pasalnya, kebutuhan perusahaan perkebunan kelapa sawit akan luasan lahan dan tenaga kerja perkebunan sangatlah besar.
Langkah ketiga, akan dilakukan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS), sesuai dengan pasokan tandan buah segar (TBS) yang rencana akan dipanen. Kapasitas terpasang PKS, biasanya akan menyesuaikan dengan luasan lahan perkebunan kelapa sawit yang berada di sekitarnya, supaya memiliki pasokan TBS yang mencukupi.