Pertanianku — Beternak tidak selalu membutuhkan lahan yang luas dan kandang atau kolam yang besar. Anda dapat melakukan ternak beberapa hewan khusus yang mampu menghasilkan keuntungan di teras rumah. Kuncinya adalah tekun dan konsisten. Hal tersebut sudah dibuktikan oleh beberapa pengusaha sukses meraup keuntungan dari teras rumah. Simak ulasan berikut.
Fajar Junariyata, berbagi ilmu pengetahuan dan keuntungan dari belut
Fajar Junariyata merupakan pengusaha sukses yang beternak belut berasal dari Sentul, Bogor. Fajar adalah pegawai yang menggunakan waktu kosongnya untuk merintis usaha pembibitan dan pembesaran belut di pekarangan rumahnya. Di depan rumah Fajar tampak beberapa drum dan toren bekas air yang dijadikan wadah untuk budidaya belut.
Fajar berasal dari Desa Klaten yang merupakan sentra penghasil belut alam. Setelah ia merantau ke Bogor, Fajar tertarik untuk membudidayakan belut sembari memberdayakan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Fajar tak segan-segan memberikan ilmunya kepada masyarakat di sekitar rumahnya.
Berbekal ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya tentang belut, Fajar juga sudah menulis beberapa judul buku mengenai pembenihan dan pembesaran belut.
Cuncun Setiawan, dari hobiis jadi pebisnis landak mini
Cuncun sudah mulai memelihara landak mini sejak 2007. Hewan mungil dengan duri di seluruh tubuh ini memang masih asing terdengar oleh masyarakat Indonesia. Awalnya, Cuncun hanya tertarik memelihara sepasang landak mini. Namun, tak disangka, landak tersebut berkembang biak.
Saat beberapa kerabat mengunjungi rumahnya, mereka tertarik untuk memiliki dan memelihara landak mini. Karena landak mini yang berkembang biak di rumahnya sudah terlalu banyak, akhirnya ia melihat peluang bisnis. Cuncun beternak landak mini di salah satu ruangan di rumahnya yang sudah tidak terpakai. Landak mini yang dihasilkannya pun sudah dijual secara luas, baik melalui online maupun offline kepada para hobiis landak mini.
Zachriyar, ternak cupang dari teras rumah
Zachriyar merupakan jawara cupang yang sukses beternak di teras rumah. Pada mulanya, Zachriyar atau biasa dipanggil Pak Haji ini memang senang memelihara cupang. Hingga kerabatnya memberikannya dua pasang cupang. Dari situlah ia mulai mencoba mengembangbiakan cupang di teras rumahnya tanpa memedulikan kualitas. Sebab, pada saat itu ia melakukannya semata-mata karena senang.
Hingga pada akhirnya ia sering mengikuti beberapa kontes yang diadakan komunitas hobiis cupang. Selanjutnya, ia memutuskan untuk beternak cupang secara serius dengan memerhatikan kualitas. Kini, usahanya terus berkembang dan menjadi rujukan para pencinta komunitas cupang di Depok.