Pertanianku — Salah satu pemanfaatan kayu bambu adalah dibuat menjadi kerajinan seperti alat musik. Dari 125 Jenis bambu yang tersebar di Indonesia, tidak semua jenis bambu bisa untuk membuat alat musik, hanya jenis-jenis tertentu karena karakteristiknya. Simak jenis-jenis bambu yang bisa diolah menjadi alat musik.
Bambu apus
Bambu apus berbatang kuat, liat, dan lurus sebenarnya sangat bagus untuk digunakan menjadi bahan baku kerajinan anyaman karena berserat panjang, kuat, dan lentur. Namun, ada beberapa orang yang kerap membuat alat musik dari bambu apus. Bambu apus dikenal juga sebagai bambu tali, awi tali, atau pring tali. Tingginya mencapai 20 m dengan warna hijau cerah hingga kekuning-kuningan.
Bambu ater
Bambu ater sering dikenal sebagai awi temen, pring jawa, pring legi, dan pereng keles. Batang bambu berwarna hijau hingga hijau gelap dengan ruas bambu yang tampak rata. Bambu yang kerap tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 750 mdpl ini biasanya digunakan untuk membuat dinding rumah, pagar, alat-alat rumah tangga, dan kerajinan. Bambu ater juga sering dijadikan bahan baku pembuatan alat musik angklung.
Bambu tamiang
Bambu tamiang sering disebut dengan buluh tipis, trieng senumpit, buluh bersumpitan, awi bunar, dan pring wuluh. Bambu ini dapat tumbuh hingga ketinggian 10 m dengan diameter batang 2—4 cm dan tebal dinding batang 3—7 mm. Bambu ini diduga berasal dari Indonesia dan tumbuh di hutan.
Bambu tamiang cocok untuk digunakan menjadi bahan baku pembuatan sumpit dan suling. Selain itu, bambu tamiang bisa diolah menjadi alat memancing dan membuat beragam jenis kerajinan tangan.
Bambu hitam
Bambu hitam dikenal juga dengan bambu wulung, pring wulung, pring ireng, atau awi hideung. Jenis bambu ini dinamakan hitam karena memiliki batang yang berwarna hijau kehitam-hitaman atau ungu tua. Bambu hitam tersebar luas di Pulau Jawa dan hidup di dataran rendah hingga ketinggian 650 mdpl.
Di Jawa Barat, bambu ini sering digunakan menjadi alat musik seperti angklung, gambang, atau calung. Bambu hitam juga bisa diolah menjadi bahan baku furnitur dan berbagai jenis kerajinan tangan. Namun, Anda harus berhati-hati saat menggunakan bambu hitam karena daya lentur yang kurang membuat kayu mudah pecah dan putus.