Pertanianku — Jenis rumput yang digunakan sebagai pakan ternak sangatlah beragam. Para peternak biasanya menggunakan jenis rumput khusus pakan ternak karena mudah ditemukan dan memiliki kandungan nutrisi yang tepat. Berikut ini 4 jenis rumput pakan ternak berkualitas untuk memenuhi kebutuhan harian ternak Anda.
Rumput raja
Tanaman dengan nama ilmiah Pennisetum purpureophides merupakan jenis rumput yang membentuk rumput. Keunggulan rumput raja dibanding rumput lainnya adalah daya adaptasinya yang baik, termasuk di daerah tropis Indonesia. Rumput raja juga merupakan rumput yang paling banyak dibudidayakan bersama dengan rumput gajah.
Rumput raja juga mengandung serat kasar yang cukup banyak, yakni hingga 32,6 persen. Selain itu, kandungan protein kasar rumput raja juga cukup tinggi sebesar 15,67 persen. Produktivitas rumput raja dapat mencapai 200—300 ton per hektare per tahun.
Rumput gajah
Pennisetum purpureum biasa juga disebut sebagai rumput gajah. Rumput jenis ini biasa ditanam bersama dengan rumput raja. Keunggulannya dibanding rumput lain adalah daya adaptasinya yang baik serta tahan kering. Rumput ini juga memiliki produktivitas tinggi, yakni 200—250 ton per hektare per tahun.
Rumput raja juga digemari sebagai pakan ternak karena merupakan sumber serat kasar dengan kandungannya yang mencapai 34,2 persen. Selain itu, rumput gajah juga mengandung protein 10,2 persen. Di Indonesia, Anda dapat melakukan perbanyakan rumput gajah dengan cara setek.
Rumput gajah dwarf
Rumput gajah dwarf merupakan salah satu varian dari rumput gajah, dan biasa disebut sebagai rumput gajah odot. Nama Latin dari rumput ini adalah Pennisetum purpureum cv. Mott. Rumput ini berasal dari Filipina dan merupakan salah satu rumput unggul.
Rumput gajah dwarf memiliki kandungan serat kasar sebesar 33,5 persen dan protein kasar sebesar 8,3 persen. Rumput ini juga digemari oleh hewan ternak karena struktur daun muda yang mempunyai banyak ruas daun.
Rumput BD
Terakhir, jenis rumput pakan ternak populer adalah rumput BD atau rumput signal. Nama Latin rumput ini adalah Brachiaria decumbens. Keunggulannya adalah tahan injakan, pertumbuhannya cepat, tahan kekeringan, toleran terhadap lahan kritis, dan cocok ditanam di daerah tropis. Kandungan serat kasarnya 30—35 persen dengan protein kasar sebanyak 6—10 persen.
