Pertanianku — Pupuk dapat bekerja dengan maksimal apabila memenuhi persyaratan 5 T, yakni tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat cara pemberian, dan tepat sasaran. Cara memberikan pupuk terbilang cukup beragam, ada yang larikan, ditugal, dikocor, ditabur, dan fertigasi yang cukup modern. Tiap cara tersebut dapat Anda sesuaikan dengan jenis tanaman dan kebutuhan. Berikut ini penjelasan 5 cara memberikan pupuk.
Larikan
Larikan dilakukan sebelum penanaman dan biasanya untuk tanaman dengan jarak tanam yang lebar dan teratur. Misalnya, tanaman pangan (jagung, kacang tanah, dan lain-lain) dan tanaman buah (melon).
Pupuk yang diberikan dengan cara larikan dapat menyebabkan distribusi unsur hara merata sehingga perkembangan akar menjadi lebih seimbang. Namun, pupuk urea sebaiknya tidak diberikan secara larikan karena pupuk ini mudah menguap.
Ditugal
Ditugal dilakukan dengan membuat lubang menggunakan alat tugal di samping tanaman. Lubang dibuat sedalam 10—15 cm, selanjutnya pupuk dimasukkan ke lubang tersebut, lalu lubang ditutup kembali dengan tanah untuk menghindari terjadinya penguapan.
Cara pemberian ini cocok untuk tanaman sayur dan buah seperti melon. Untuk tanaman melon, lubang tugal dibuat di samping kanan dan kiri barisan tanaman.
Ditabur
Pupuk yang diaplikasikan dengan cara ditabur adalah pupuk berjenis butiran (granule) atau serbuk. Pupuk akan disebarkan secara merata pada tanah di sekitar pertanaman. Cara ini sering dilakukan untuk tanaman dengan jarak tanam yang rapat atau tidak teratur dan tanaman yang sistem perakarannya dangkal seperti padi.
Dikocor
Pemberian pupuk dengan cara dikocor dapat memberikan keuntungan, yakni pupuk langsung terserap oleh akar tanaman yang kemudian diolah oleh daun. Pemberian pupuk dengan dikocor sering dilakukan petani karena dinilai lebih mudah dan menimbulkan reaksi yang cepat.
Fertigasi
Fertigasi dilakukan dengan melarutkan pupuk dalam air dan disiram pada tanaman melalui air irigasi. Cara ini memiliki kelebihan, yaitu akurasi dan penyerapan pupuk oleh akar tanaman menjadi lebih tinggi.
Sistem irigasi tetes sudah banyak digunakan oleh tanaman hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi, seperti cabai, paprika, tomat, melon, dan lain-lain. Sistem ini bisa digunakan untuk area tanam di lahan terbuka ataupun di green house.