5 Tanaman Ajaib Pencegah Kanker Payudara dan Serviks

Pertanianku — Kanker payudara dan kanker serviks adalah momok bagi sebagian besar wanita. Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia 2007, dua jenis kanker ini menempati urutan pertama sebagai jenis penyakit pembunuh wanita. Namun tahukah Anda, ada beberapa tanaman ajaib pencegah kanker payudara dan serviks yang wajib Anda coba.

tanaman ajaib pencegah kanker payudara dan serviks
Foto: Google Image

Teh hijau (Camelia sinensis)

Teh hijau banyak mengandung komponen polifenol yang mengandung senyawa aktif antikanker dan derivat katekin yang berkhasiat sebagai anti-oksidan. Oleh karena itu, mengonsumsi teh hijau dapat mencegah kanker pada manusia.

Mengonsumsi teh hijau cukup mudah. Siapkan teh hijau sekira 1 sendok teh, kemudian seduh dengan air mendidih (400 ml). Biarkan selama 3 menit, lalu minum. Konsumsi teh hijau dua kali sehari masing-masing satu cangkir. Sebaiknya, minum teh hijau ditambah dengan gula untuk mengurangi efek negatif pada lambung.

Kedelai

Kedelai banyak mengandung senyawa genistein—salah satu senyawa polifenol golongan isoflavon. Sebuah studi mengenai efek genistein secara in vivo dan in vitro menyebutkan bahwa 74 persen proliferasi pada kanker payudara dan kanker prostat berkurang secara signifikan.

Mekanisme kerja dari genistein adalah menginduksi apoptosis sel dan menghambat proliferasi sel sehingga mengindikasikan genistein sebagai agen kemopreventif. Selain genistein, kedelai juga mengandung mineral, selenium, vitamin E, dan asam amino triptopan yang berfungsi sebagai anti-oksidan untuk mengatasi paparan radikal bebas pemicu kanker.

Bayam

Bayam mengandung vitamin B1, B6, C, E, K, riboflavin, asam folat, serta beberapa mineral penting, seperti fosfor, kalium, dan zat besi. Ada dua jenis bayam yang biasa dimasak, yakni bayam hijau dan bayam merah. Bayam hijau banyak mengandung karoten. Karoten akan berubah menjadi vitamin A yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.

Daun bayam hijau yang mengandung klorofil berfungsi sebagai anti-oksidan, antikanker, serta penunjang pertumbuhan sel darah merah dan putih. Sementara, pada bayam merah adanya pigmen likopen, phytoene, dan phytofluene pada daun juga berfungsi sebagai antikanker.

Bawang

Bawang merah (Allium cepa), bawang putih (Allium sativum), dan bawang bombai (Allium schoenoprasum) mengandung S-allyl cysteine yang berperan mencegah pembentukan zat karsinogen atau pemicu kanker seperti N-nitrosomorfolin.

Peneliti dari Penn University merekomendasikan agar membiarkan dahulu potongan atau tumbukan bawang selama 10 menit, guna memberikan waktu pada bawang untuk membentuk kandungan yang membantu memerangi kanker.

Brokoli

Berdasarkan penelitian yang dimuat di jurnal Oncology, brokoli mengandung fitonutrien, yaitu sulforaphane dan indoles yang mempunyai efek antikanker. Peneliti di John Hopkins meneliti efek sulforaphane pada beberapa macam tumor dan mampu membuktikan bahwa berat tumor semakin berkurang dan semakin lambat berkembang, bahkan mengecil.