5 Tanaman Pencegah Kanker Serviks dan Payudara

Pertanianku Kanker serviks dan payudara adalah momok yang paling menakutkan bagi wanita. Bagaimana tidak, menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia 2007, dua jenis kanker ini menempati urutan pertama sebagai jenis penyakit pembunuh wanita.

Kanker serviks
Foto: Pixabay

Pola hidup, pola makan, dan kebiasaan yang tidak sehat bisa menjadi pemicu hadirnya kedua penyakit mematikan ini. Oleh karenanya, Anda harus mulai melakukan pencegahan dengan memanfaatkan tanaman dan herbal yang sangat dekat keberadaannya dengan keseharian kita seperti berikut ini.

1. Teh hijau (camelia sinensis)

Teh hijau banyak mengandung komponen polifenol yang mengandung senyawa aktif antikanker dan derivat katekin yang berkhasiat sebagai anti-oksidan. Peneliti dari laboratorium riset kanker Universitas New Jersey, AS (J Nutel Cancer Institute, 1993), Dr. Cung S Yang, mengatakan bahwa hasil studi secara epidemiologi menduga konsumsi teh hijau dapat mencegah kanker pada manusia.

2. Kedelai

Kedelai merupakan salah satu tanaman pencegah kanker. Di dalam kedelai banyak mengandung senyawa genistein—salah satu senyawa polifenol golongan isoflavon. Sebuah studi mengenai efek genistein secara in vivo dan in vitro menyebutkan bahwa 74 persen proliferasi pada kanker payudara dan kanker prostat berkurang secara signifikan (Hempstock, 1999).

Mekanisme kerja dari genistein yang menginduksi apoptosis sel dan menghambat proliferasi sel sehingga mengindikasikan genistein sebagai agen kemopreventif. Selain genistein, kedelai juga mengandung mineral, selenium, vitamin E, dan asam amino triptopan yang berfungsi sebagai anti-oksidan untuk mengatasi paparan radikal bebas pemicu kanker. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Glenville menunjukkan bahwa diet tinggi kedelai dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 14 persen.

3. Bayam

Bayam mengandung vitamin B1, B6, C, E, K, riboflavin, asam folat, serta beberapa mineral penting seperti fosfor, kalium, dan zat besi. Ada dua jenis bayam yang biasa dimasak, yakni bayam hijau dan bayam merah. Bayam hijau banyak mengandung karoten yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.

Warna hijau pada daun bayam menandakan adanya klorofil yang berfungsi sebagai anti-oksidan, antikanker, serta penunjang pertumbuhan sel darah merah dan putih. Sementara itu, warna merah pada bayam merah disebabkan oleh adanya pigmen likopen, phytoene, dan phytofluene yang berfungsi sebagai antikanker.

4. Bawang

Bawang merah (Allium cepa), bawang putih (Allium sativum), dan bawang bombai (Allium schoenoprasum) mengandung S-allyl cysteine yang berperan mencegah pembentukan zat karsinogen atau pemicu kanker seperti N-nitrosomorfolin.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn University merekomendasikan agar membiarkan dahulu potongan atau tumbukan bawang selama 10 menit, guna memberikan waktu pada bawang untuk membentuk kandungan yang membantu memerangi kanker.

5. Brokoli

Brokoli adalah sayuran hijau yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Berdasarkan penelitian yang dimuat di jurnal Oncology, brokoli mengandung fitonutrien, yaitu sulforaphane dan indoles yang mempunyai efek antikanker. Para ahli juga menemukan bahwa sulforaphane dapat meningkatkan enzim yang mendetoksifikasi tubuh dengan membersihkan substansi yang bersifat karsinogenik lebih cepat dari tubuh.