Pertanianku — Tahukah Anda? Antibiotik sebenarnya bukanlah obat modern, melainkan sudah ada sejak berabad-abad silam. Dulu, antibiotik didapatkan masyarakat dari sederet bahan alami yang berasal dari lingkungan sekitar. Ada beberapa antibiotik alami berkhasiat tinggi yang perlu Anda ketahui agar tidak selalu mengonsumsi obat kimia yang dapat memberi efek samping di masa mendatang.

- Madu
Masyarakat Mesir kuno menggunakan madu sebagai antibiotik alami sekaligus pelindung kulit. Mengutip situs kesehatan Healthline, hidrogen peroksida yang ada di dalam madu diketahui memiliki sifat antibakteri.
Oleskan madu ke lokasi luka atau daerah yang terinfeksi. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan madu untuk pengobatan infeksi internal. Konsumsi satu sendok makan madu atau campurkan madu ke secangkir teh herbal untuk efek menenangkan. Namun, perlu dicatat, bayi berumur di bawah satu tahun tak disarankan untuk mengonsumsi madu.
- Bawang putih
Bawang putih telah lama dianggap memiliki sifat antimikroba. Sebuah studi pada 2011 menemukan, konsentrat bawang putih efektif melawan bakteri. Meski aman untuk dikonsumsi, dosis besar bawang putih dapat menyebabkan pendarahan internal. Dua siung per hari dianggap sebagai dosis ideal. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang disediakan.
- Minyak esensial thyme
Banyak pembersih rumah tangga mulai menggunakan minyak esensial thyme. Minyak ini terbukti dapat melawan bakteri yang kebal terhadap antibiotik. Namun, perlu dicatat, minyak ini hanya bisa digunakan untuk pemakaian luar. Larutkan ke minyak zaitun atau kelapa terlebih dahulu sebelum penggunaan. Penerapan minyak esensial murni langsung pada kulit hanya akan menimbulkan iritasi.
- Jahe
Para ilmuwan telah meyakini jahe sebagai antibiotik alami. Menukil Medical News Today, sejumlah penelitian telah menunjukkan kemampuan jahe untuk melawan banyak jenis bakteri. Para peneliti juga menemukan kekuatan jahe untuk memerangi mabuk laut dan mual, serta menurunkan kadar gula darah.
- Cengkih
Secara tradisional, cengkih telah digunakan untuk mengobati gangguan pada gigi. Penelitian menemukan, ekstrak cengkih efektif terhadap berbagai jenis bakteri, termasuk E. coli.
Kendati demikian, meski menyandang status ‘natural’, bukan berarti antibiotik alami sepenuhnya aman diterapkan. Perlu diingat bahwa jumlah konsentrat yang ada di dalamnya sangat bervariasi. Konsultasi medis diperlukan untuk memastikan keamanan.