7 Trik Jitu Budidaya dan Bisnis Itik Petelur

Pertanianku — Bisnis itik petelur hingga kini masih diminati oleh masyarakat. Pasalnya, kebutuhantelur itik tidak pernah ada matinya. Terlebih, telur itik menjadi makanan ciri khas dari daerah tertentu seperti Brebes yang mengolah telur itik menjadi telur asin. Agar bisnis itik petelur Anda semakin berhasil, simak 7 trik jitu budidaya dan bisnis itik petelur yang dapat Anda ikuti.

bisins itik petelur
foto: pertanianku

Menggunakan itik remaja

Bagi pemula, bisnis itik petelur sebaiknya memulai peternakan dengan itik remaja yang akan memasuki masa bertelur sehingga waktu pemeliharaan sampai menghasilkan produksi telur menjadi lebih singkat. Jika dimulai dari itik anakan, waktu pemeliharaan menjadi sangat lama.

Manfaatkan itik yang sudah bertelur tetapi dijual pemiliknya

Biasanya Anda bisa menjumpai itik yang masih dalam masa produksi, biasanya baru bertelur sebanyak 1—2 kali periode tetapi sudah dijual oleh pemiliknya dengan harga itik afkir. Pemilik tersebut biasanya sedang membutuhkan uang sehingga menjual itik yang masih berproduksi tadi. Anda bisa memanfaatkan itik tersebut asal dilakukan seleksi sesuai kriteria pada itik remaja.

Gunakan kandang yang luas

Saat memelihara itik petelur yang masih remaja, sebaiknya gunakan kandang yang luas agar itik dapat lebih leluasa bergerak sehingga penimbunan lemak menjadi lebih sedikit. Pasalnya, penimbunan lemak akan menghambat itik dalam memproduksi telur.

Gembalakan itik masa grower

Jika memungkinkan, gembalakan itik petelur yang sudah memasuki masa grower. Gembala ini dapat mengurangi biaya pakan hingga 80 persen karena pada saat digembalakan itik bisa mencari pakan dari alam langsung. Selain itu, itik yang digembalakan akan mengalami peningkatan produktivitas telur saat memasuki masa bertelur dibanding itik yang hanya dikandangkan. Bulu itik yang digembalakan pun terlihat lebih baik.

Kontrol bobot badan

Itik petelur harus dikontrol massa atau bobot badannya agar produksi telur tidak terhambat. Berat badan ideal itik petelur rata-ratanya berkisar 1.350—1.450 gram.

Hindari faktor yang menurunkan produksi telur

Faktor yang mampu menurunkan produksi telur antara lain jumlah dan nutrisi pakan yang kurang, pergantian formula pakan yang terjadi secara mendadak, terlalu sering bermain dengan air, serta perubahan cuaca yang terlalu ekstrem.

Perhatikan masa rontok bulu

Pada saat rontok bulu, itik akan berhenti bertelur dan masa ini dipergunakan itik untuk memperbaiki alat reproduksinya. Berikan pakan yang sesuai untuk menunjang keberhasilan masa rontok bulu.