8 Fintech Bidang Pertanian di Masa Kini (1)

Pertanianku — Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang semakin maju menawarkan banyak kemudahan dalam setiap aspek kehidupan. Fintech atau financial technology merupakan salah satu inovasi digital di bidang ekonomi. Inovasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang, termasuk bidang pertanian.

bidang pertanian
Foto: Google Image

Di Indonesia sudah ada beberapa startup di bidang fintech yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan modal. Tiap fintech memiliki penawaran dengan model yang berbeda-beda, seperti berikut ini.

iGrow

iGrow merupakan sebuah platform untuk membantu petani lokal karya Andreas Sanjaya, Muhaimin Iqbal, dan Jim Oklahoma. Berdiri pada 2014, saat ini iGrow telah membantu 2.200 lebih petani di 1.197 hektare lebih lahan. iGrow memberikan fasilitas kepada petani untuk bisa memperoleh modal. Modal yang diberikan tersebut diperoleh dari orang yang melakukan investasi kepada iGrow.

Petani yang ingin menjadi mitra harus mengisi formulir terlebih dahulu. Data yang dicantumkan memuat detail lahan beserta luasannya, komoditas, dan keahlian yang dimiliki oleh petani. Fasilitas keuangan yang ditawarkan oleh iGrow ini aman dan sudah terdaftar serta diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Selain modal, iGrow juga dilengkap dengan fitur-fitur lain yang bermanfaat untuk menambah wawasan pertanian.

Eragano

Berawal dari kepedulian terhadap petani, Eragano hadir membawa optimisme pertanian yang lebih baik. Berdiri pada 2015, Eragano membangun pertanian dengan sistem pemberdayaan. Fasilitas yang ditawarkan oleh Eragano antara lain pendanaan, budidaya, dan penjualan panen melalui teknologi.

Dari segi pendanaan, Eragano membantu petani agar terhubung dengan fasilitas pinjaman mikro. Petani yang ingin memperoleh pinjaman harus mengisi formulir yang nantinya akan diproses oleh tim Eragano. Jika sudah sesuai dengan ketentuan, petani berhak memperoleh pinjaman dengan bunga rendah.

Selama proses pengembalian pinjaman juga bersifat transparan dan terpantau dengan teknologi yang telah Eragano buat. Karya Stephanie Jesselyn dan Aris Hendrawan ini telah membantu 1.000 lebih petani di daerah Sumatera, Jawa, Sulawesi, NTB, dan NTT dengan total luas lahan lebih dari 1.000 hektare.

Tidak hanya membantu petani, Eragano juga ikut berperan dalam menyukseskan 4 poin SDGs (Sustainable Development Goals), yaitu No Proverty, Gender Equality, Decent Work and Economic Growth, dan Responsible Consumption and Production.

Crowde

Berdiri pada 2015, Crowde hadir sebagai platform permodalan yang mengelola dana masyarakat. Crowd-lending dipilih oleh Yohanes Sugihtononugroho dan Muhammad Risyad Ganis sebagai metode dari Crowde. Pada dasarnya Crowde akan memberikan pinjaman yang diperoleh dari investor.

Salah satu keunggulan dari Crowde ini adalah nominal investasi yang rendah sehingga siapa pun dapat berinvestasi. Investasi dapat dilakukan melalui proyek-proyek yang ditawarkan. Tidak hanya di bidang pertanian, tetapi juga perikanan. Dana yang terhimpun akan disalurkan kepada petani.

Petani yang telah memperoleh dana akan mulai bekerja sesuai dengan proyek yang telah ditentukan. Keuntungan yang diperoleh dari panen akan melalui skema bagi hasil antara petani dan pemberi modal. Selain fasilitas permodalan, Crowde juga memberikan fasilitas pemasaran. Keamanan melalui aplikasi ini sudah terdaftar dan juga diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).