Pertanianku — Panen raya jagung akan terjadi pada akhir Februari hingga Maret tahun ini. Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengumpulkan sejumlah menteri untuk menggelar rapat koordinasi. Dalam rapat tersebut diputuskan pemerintah akan menyediakan pengering atau dryer sebanyak 900.000 unit.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, dryer ini nantinya akan diberikan kepada petani. Mengingat selama beberapa bulan ke depan musim hujan diprediksi masih akan terus berlangsung.
“Ini kita antisipasi dan siapkan dryer dari Kementan atas perintah Presiden 900.000 unit untuk jagung dan beras tapi kita fokus jagung,” ujar Mentan Amran di Jakarta, Selasa (22/1).
Berdasarkan pengamatan Kementan, sejumlah daerah akan mulai melakukan panen. Salah satunya, yaitu daerah Probolinggo, Jawa Timur. Daerah tersebut setidaknya memiliki lahan panen sekitar 3.000 hektare (ha).
“4 Hari lalu kita ke Probolinggo ada satu hamparan 2.000 sampai 3.000 hektare harganya Rp4.000 di tingkat petani. Nanti mulai masuk panen puncak ini bisa lebih murah. Sehingga, kita melakukan antisipasi dari sekarang,” jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya kini masih menyiapkan harga pokok penjualan (HPP) untuk jagung. HPP ini akan mencakup kepentingan petani dan peternak sehingga adil bagi seluruh pihak.
“Serapan untuk jagung ada HPP, kita siapkan. Tapi kita lihat harga di lapangan. Volumenya intinya kita harapkan petani tidak rugi, peternak Insya Allah tidak membeli jagung dengan mahal,” pungkasnya.
Hadir dalam rapat tersebut antara lain, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, dan Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso.