Pertanianku — Beberapa waktu yang lalu, beredar dan berkembang informasi mengenai banyaknya ikan mati mengambang di Teluk Ambon. Menyikapi perkembangan berita yang terjadi di masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon berkoordinasi dengan berbagai lembaga dan instansi untuk mendapatkan informasi lengkap terkait fenomena ledakan fitoplankton di Teluk Ambon.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan, pascaledakan alga atau fitoplankton (blooming algae) di Teluk Ambon, beredar informasi di media sosial ataupun media massa bahwa banyak ikan mati mengambang di Teluk Ambon.
Hasil penelitian Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) LIPI, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura, dan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ambon menyatakan, ikan di Teluk Ambon aman untuk dikonsumsi masyarakat.
“Kita melakukan rapat koordinasi dengan LIPI, Fakultas Perikanan dan Kalautan Unpatti, TNI AL, Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ambon, serta Balai Perikanan Budidaya Laut, untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat,” katanya, seperti dilansir Antara, Selasa (22/1).
Richard mengatakan, setelah rapat koodinasi, seluruh stakeholder meneliti dan mengkaji berita tersebut. Hasilnya adalah tidak terjadi kematian ikan secara massal di Teluk Ambon karena blooming algae.
Ledakan alga atau fitoplankton terjadi, tetapi belum menimbulkan dampak yang negatif bagi pembudidaya ikan di keramba jaring apung. Ini karena kualitas air masih dalam kondisi baik atau masih dalam kriteria baku mutu untuk perkembangan adanya pertumbuhan biota laut.
Selain itu, berdasarkan pengujian organoleptik di keramba jaring apung di Teluk Ambon, mutu ikan masih baik (skor nilai 8) sehingga ikan-ikan aman untuk dikonsumsi.