Pertanianku —Ternyata ahli kelapa dunia berasal dari Indonesia. Adalah Wisnu Gardjito yang sudah menjalankan bisnis di bidang kelapa sejak 2007 dan kini telah memiliki omzet sangat besar.

Seperti diketahui, bagian tanaman kelapa itu sangat banyak. Menurut Wisnu, bunga dan buah kelapa itu sebenarnya memiliki nilai jual tinggi.
Dulunya, Wisnu memulai bisnis pada komoditas kelapa hanya bermodalkan uang sebesar Rp100 ribu dari garasi rumahnya. Pada bulan ketiga menjalankan usaha tersebut, ia ternyata sudah mampu menghasilkan omzet Rp100 juta.
Saat ini Indonesia memiliki 3,8 Juta hektare perkebunan kelapa yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Sayangnya, penjualan buah kelapa masih dilakukan dengan cara yang sangat kurang efisien. Buah kelapa masih dijual dalam bentuk kopra. Kopra merupakan buah kelapa yang memiliki kualitas rendah.
Kopra tersebut akan diolah menjadi minyak yang dikonsumsi masyarakat. Padahal, jiika diolah lebih baik, buah kelapa dapat menghasilkan berbagai macam produk yang memiliki banyak khasiat.
Luasnya lahan perkebunan kelapa di Indonesia juga masih belum maksimal sehingga produksi kelapa Indonesia masih kalah dengan produksi kelapa negara-negara tetangga. Pola tanam yang mereka terapkan sudah sistematis dan lebih tertata sehingga mampu menghasilkan kelapa yang lebih baik.
Banyak petani kelapa yang belum tahu bahwa bunga kelapa sendiri sudah memiliki kandungan nektar yang baik. Kandungan tersebut dapat diolah menjadi produk-produk unggulan. Wisnu sendiri sudah melakukan ekspor berbagai produk turunan kelapa ke beberapa negara seperti Jerman.
Salah satu bagian kelapa lainnya yang sering dianggap tidak bermanfaat adalah serabut kelapa. Serabut kelapa tersebut, padahal dapat diolah menjadi karpet hingga menjadi bahan pembuat kasur. Namun sayangnya, pemanfaatan serabut kelapa di Indonesia sendiri masih rendah dan cenderung hanya menjadi limbah.
Selanjutnya, pada bagian tempurung kelapa yang sering dimanfaatkan sebagian masyarakat Indonesia hanya sebagai arang pembakaran. Tempurung ini dapat dibuat menjadi carchoal yang memiliki khasiat tinggi untuk berbagai jenis macam penyakit. Carchoal ini sudah ia pasarkan dengan harga yang sangat fantastis.
Tidak hanya itu, Wisnu juga menciptakan produk salep untuk menyembuhkan luka akibat benda tajam. Salep tersebut sudah ia ekspor ke Jerman dengan harga jual sekitar Rp200 ribuan, padahal jika dijual dalam bentuk rupiah hanya sekitar 60 ribu. Obat salep ini pun sudah digunakan oleh beberapa dokter untuk menyembuhkan luka pasien.
Wisnu berharap bahwa pemerintah dan masyarakat sadar akan potensi yang dimiliki oleh buah kelapa. Saat ini komoditas kelapa masih kurang mendapatkan perhatian. Padahal, jika dikembangkan lebih lanjut, kelapa dapat menjadi komoditas yang sangat menguntungkan bagi negara. Pasalnya, seluruh produk turunan kelapa ini rata-rata hampir bertahan selama 10 tahun dan sudah terbukti berkhasiat.
Ahli kelapa di dunia ini pun mengajak para peserta yang hadir untuk ikut bergabung menggali lebih jauh lagi potensi kelapa dengan membuka mitra kerja. Beliau akan memberikan banyak ilmu tentang kelapa bagi para peserta yang tertarik untuk tahu lebih jauh lagi. Niatnya tersebut murni untuk membagikan ilmu serta memajukan komoditas kelapa Indonesia di mata dunia.