Akibat Krisis Ekonomi, Hewan di Kebun Binatang Venezuela Kelaparan

Pertanianku — Situasi di Venezuela saat ini sangat parah karena didera krisis ekonomi. Kondisi tersebut membuat para pekerja di salah satu kebun binatang mesti membunuh hewan-hewan untuk memberi makan yang lainnya.

krisis ekonomi
Foto: Google Image

Setelah foto-foto hewan kelaparan mencuat ke publik, kebun binatang yang terletak di kota San Francisco, negara bagian Zulia itu ditutup bulan ini. Laman AFP menyebutkan, berdasarkan keterangan para pekerja, hewan yang kekurangan gizi di kebun binatang tersebut, yaitu seekor singa, harimau benggala, jaguar, dan burung-burung pemangsa. Sementara, bebek, babi, dan domba dikorbankan untuk memberi makan hewan lain.

Sebelumnya, foto dua puma kurus kerontang yang diselamatkan dari pemburu liar dipublikasikan di surat kabar Panorama. Hal itu mengejutkan orang-orang di negara yang tengah dilanda hiperinflasi serta kelangkaan pangan dan obat-obatan itu.

Ketika tiba di kebun binatang, dua kucing tersebut memang sudah kurus namun akhirnya kondisi mereka membaik. “Namun, dengan adanya krisis terbaru yang menimpa Venezuela, seolah-olah mereka menciut,” ujar seorang pekerja.

Seekor kondor andes jantan dan betina yang lahir di kurungan dan dibawa ke kebun binatang dalam rangka penyelamatan spesies langka, sudah berminggu-minggu tidak diberi makan dengan baik.

Selain itu, petugas juga mengatakan, seekor harimau benggala yang dulunya paling besar dan kuat, juga singa yang usianya sudah sangat tua saat ini kondisinya semakin kehilangan berat badan.

Untuk mengakali kekurangan daging sebagai pakan hewan-hewan tersebut, para petugas mulai berburu iguana yang berkeliaran bebas di kebun binatang. Disamping itu, mereka juga memancing ikan nila dari laguna yang ada di sana.

Selain kekurangan pangan, satu-satunya kebun binatang di Zulia ini terganggu pula oleh masalah pencurian. Pada 2016, setidaknya ada 40 hewan, termasuk tapir, dicuri oleh orang yang diduga mencari daging karena kelaparan.

Hal itu diduga karena gaji minimum di sana, setara $27 atau Rp385 ribu per bulan, hanya cukup untuk membeli dua kilogram daging.