Alasan Belut Hasil Budidaya Lebih Unggul Dibanding Tangkapan Alam

Pertanianku — Seluruh permintaan belut yang berada di pasar, baik lokal maupun global (internasional) sebagian masih dipenuhi dari belut tangkapan alam. Hal ini dikarenakan belut hasil budidaya masih belum mampu memenuhi seluruh permintaan tersebut. Padahal, keuntungan dari menjual belut budidaya jauh lebih banyak dibanding belut tangkapan alam. Berikut ini alasan belut hasil budidaya lebih unggul dibanding tangkapan alam.

belut hasil budidaya
foto: pertanianku

Kontinuitas

Belut hasil budidaya jelas memiliki kontinuitas yang dapat terus berlangsung, tak hanya berhenti saat sudah dipanen satu kali. Kontinuitas tersebut memudahkan Anda untuk mencari pelanggan yang bersedia menjalin kerja sama untuk membeli belut yang Anda hasilkan. Dengan begitu, pemasukan yang akan Anda dapat menjadi lebih jelas dan terukur. Budidaya belut pun bisa Anda jadikan mata pencaharian utama.

Berbeda dengan belut hasil tangkapan alam yang sangat bergantung pada populasi serta kondisi lingkungan. Anda tidak akan selalu bisa memenuhi permintaan yang datang karena belum tentu kondisi cuaca sedang baik untuk mencari belut. Selain itu, pengambilan terus-menerus di suatu daerah akan menjadi berkurang. Saat sudah tidak ada, Anda harus mencari tempat lain yang masih menyediakan belut alam.

Ukuran hasil panen

Jika Anda ingin memasarkan ke pasar global, Anda harus mengikuti aturan standar yang diberlakukan oleh masing-masing negara. Setiap negara memiliki standar ukuran yang berbeda-beda. Ada yang menghendaki 100—200 gram/ekor, 180—220 gram/ekor, 400—800 gram/ekor, 300—400 gram/ekor, atau 200—250 gram/ekor. Jika melalui sistem budidaya, Anda bisa menentukan ukuran belut yang akan dipanen.

Kualitas

Tak hanya ukuran, kualitas juga menjadi salah satu syarat penting untuk Anda para peternak belut yang ingin melakukan ekspansi pasar ke pasar global. Anda harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan oleh pihak importir. Belut yang dihasilkan dari budidaya tentu saja memiliki kesehatan yang lebih baik karena dari segi pakan ataupun kesehatan lebih dipantau oleh peternak.

Pasar yang masih terbuka lebar

Permintaan belut yang merupakan sumber protein hewani ini masih sangat luas. Banyak negara luar yang menjadi negara konsumsi belut dan bisa diisi oleh pelaku usaha lokal. Membudidayakannya pun cukup mudah, Anda bisa mempelajari dari berbagai macam sumber dan peternak belut yang sudah berpengalaman.