Pertanianku— Pada Senin, 16 Desember 2019, Kementerian Pertanian meluncurkan varietas padi unggulan dan alat mesin pertanian 4.0. Varietas baru tersebut merupakan hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dengan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi).

Varietas padi tersebut adalah Jeliteng (beras hitam pulen), Paketih (beras ketan putih), Pamera, Pamelan, dan Baroma. Di kesempatan yang sama, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian juga memperkenalkan teknologi terbaru yang mampu memajukan sektor pertanian Indonesia menjadi lebih modern, yakni alat mesin pertanian 4.0.
Dengan meng-up grade seluruh peralatan pertanian, Mentan berharap mampu menunjang seluruh aktivitas pertanian dan menaikkan sektor pertanian di masa yang akan datang.
“Dengan teknologi, saya berharap tidak adanya penurunan produksi di Kabupaten Subang. Pakailah alat mesin pertanian 4.0 yang ada ini dan pakailah benih hebat ini. Supaya apa, supaya kita bisa ekspor. Oleh karena itu, kita harus serius mengurus pertanian ini,” ujar Syahrul seperti dikutip dari laman Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian.
Alat mesin pertanian yang baru saja dirilis sudah berbasis Internet of Thing (IoT) yang digadang-gadang mampu memenuhi target utama untuk menaikkan tingkat produksi dan produktivitas hasil pertanian Indonesia. Dengan begitu, target ekspor yang sedang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian dapat terpenuhi di masa yang akan datang.
Kabupaten Subang yang merupakan lokasi perilisan varietas unggulan padi dan alat mesin pertanian 4.0 dijadikan sebagai daerah pusat percontohan untuk menerapkan varietas unggul padi terbaru. Oleh karena itu, Kabupaten Subang menjadi salah satu target lumbung padi nasional.
Alat mesin pertanian yang diperkenalkan oleh Kementerian Pertanian antara lain robot tanam padi, drone sprayer untuk mengaplikasikan pestisida, autonomous traktor, drone penebar benih padi dan pupuk prill, dan mesin panen yang memiliki kemampuan untuk mengolah tanah secara terintegrasi.
Traktor autonomus berbentuk perahu dan di belakangnya terdapat rotary yang berguna untuk mengolah tanah. Dengan penggunaan alsintan (alat mesin pertanian) diharapkan mampu memotivasi sektor pertanian Indonesia agar impian menjadi lumbung pangan dunia dapat terwujud.