Pertanianku — Kebanyakan orang tidak tahu ular albany adder (Bitis cornuta albanica). Hal ini wajar karena ular tersebut sempat dikira punah hingga pada akhirnya sekelompok pakar reptil menemukan empat ekor sekaligus dalam keadaan hidup dan sehat.
Keempat ular tersebut ditemukan para herpetolog saat sedang melakukan ekspedisi pencarian ular albany adder di Afrika Selatan pada November 2016 lalu.
“Aku rasa kita tidak pernah berpelukan seerat itu. Kita bahkan berpelukan sambil loncat-loncat,” kata Grant Smith, petugas lapangan untuk Endangered Wildlife Trust yang bekerja sama dengan Rainforest Trust untuk pencarian ini.
Penemuan keempat ular langka tersebut menjadi sebuah rekor yang luar biasa. Sejak diidentifikasi pada 1937, para peneliti hanya mampu menemukan 12 ekor albany adder.
Sayangnya, yang kelima dari kawanan ular yang ditemukan telah mati tertabrak mobil. Walaupun demikian, para peneliti berharap dapat menemukan lebih banyak lagi.
“Aku pikir ular tersebut termasuk spesies yang paling terancam di dunia,” kata Bryan Maritz, koordinator regional untuk International Union for Conservation of Nature’s Viper Specialist Group, yang tidak ikut dalam ekspedisi.
Menurut Bryan, ada beberapa masalah yang perlu diselesaikan untuk melestarikan spesies tersebut. Salah satunya adalah habitat ular albany adder yang terus menghilang akibat pertambangan dan urbanisasi.
“Ada rekaman sejarah di area-area sekitar Afrika Selatan, tetapi populasi di daerah tersebut telah dianggap punah karena tidak ada satu pun ular albany adder yang terlihat di sana selama 40 tahun terakhir,” katanya lagi.
Untuk mengatasi kepunahan, kini kelompok-kelompok konservasi ular sedang berusaha untuk membeli habitat albany adder yang tersisa.
“Intinya adalah, jika Anda mampu menjaga habitatnya, maka masalah lainnya juga akan ikut terselesaikan,” ujar Smith.
Lalu, untuk menjaga keamanan ular-ular tersebut dari pemburu, para herpetolog memutuskan untuk tidak memberitahukan lokasi pasti spesies tersebut ditemukan.
“Jika kolektor mengetahui di mana dan cara untuk menemukan mereka, spesies ini bisa benar-benar terancam,” ungkap Maritz.