Pertanianku – Alpukat tanpa biji (Persea americana) saat ini tengah banyak dibudidayakan dan dikembangkan. Terlebih karena teknik penanaman yang tergolong mudah dan memiliki keunggulan jika dibanding dengan alpukat lainnya, yakni tahan banting di segala cuaca.
Salah seorang pembudidaya yang telah merasakannya, yaitu William Soejokto. Alpukat jenis ini bisa dikembangbiakkan dengan teknik sambung pucuk alias okulasi. Untuk pohon indukan, baiknya menggunakan tanaman yang disemai dari biji supaya lebih kuat. Tanaman induk siap untuk disambung saat batang sudah setinggi 10 cm atau berumur sekitar empat bulan.
Hanya, William mengingatkan, supaya tak menggunakan pupuk kimia seperti NPK, saat proses okulasi baru dimulai. Sebab, pupuk kimia membuat daun terbakar dan unsur hara tanah habis. Sebagai gantinya, tanaman diberi pupuk organik rutin per minggu.
Selain itu, tanaman yang baru disambung baiknya dilindungi dengan paranet agar tak terkena sinar matahari langsung. Setelah tujuh bulan dan tumbuh daun, tanaman siap dipindahkan ke tanah.
Selanjutnya, jika ukuran tanaman sudah besar dan ingin ditanam dalam tanah atau pot yang lebih besar, media bisa memakai campuran tanah merah, sekam, dan pupuk kompos (kotoran kambing) dengan perbandingan 1 : 1. Untuk proses penyiramannya, harus dilakukan setiap hari. Dalam waktu 1,5—2 bulan tanaman akan mulai berbuah.
Sama halnya dengan Yosi Firmansyah, pembudidaya asal Probolinggo, Jawa Timur, mengembangkan tanaman ini juga dengan teknik okulasi. Ia memakai dua jenis pohon alpukat yang berbeda. Menurutnya, penyambungan ini akan menghasilkan dua variestas alpukat. “Yang bagian bawah itu alpukat mentega agak lama berbuahnya, tapi yang atas karena sudah diokulasi dari indukan alpukat tanpa biji, jadi akan lebih duluan berbuah,” kata Yosi.
Dari 1.000 bibit indukan, presentasi keberhasilan bibit yang berkembang mencapai 60—75%. Oleh karena itu, saat pembibitan Yosi melebihkan stok okulasi menjadi 1.500 bibit. Kini, Yosi berhasil membudidayakan sekitar 500—600 bibit alpukat tanpa biji yang siap jual.
Menurut Ahmad Syafii pembudidaya alpukat tanpa biji asal Kota Batu, Jawa Timur, tanaman ini fleksibel dan tahan banting. “Alpukat tanpa biji bisa tumbuh di cuaca panas, dingin juga bisa,” ungkap Ahmad. Namun, cuaca memengaruhi cepat atau lamanya pohon berbuah.
Ahmad mengatakan perawatan tanaman ini mudah. Penyiraman dilakukan setiap hari di pagi dan sore hari. Pemberian pupuk cukup dilakukan satu hingga dua minggu sekali. Penanaman di dalam pot akan membuat tanaman ini lebih aman dari hama rumput dan mudah dipindahkan untuk mendapat cahaya matahari yang cukup.
Ketika masa awal okulasi, musuh terbesarnya adalah hujan yang sering turun. “Hujan membuat bibit banyak yang busuk dan susah untuk menempel dengan batang,” ujar Yosi. Namun, Yosi mengatakan jika okulasi berhasil dan sudah menjadi bibit indukan yang baik, justru air hujan menjadi sahabat tanaman ini untuk tumbuh subur.