Pertanianku – Asumsi dari faktor produksi dalam usaha pembenihan ikan mas adalah sebagai berikut.
- Luas lahan minimal sebaiknya 100 m2 dan menggunakan kolam tembok. Terdiri dari kolam perawatan induk 30 m2, kolam pemijahan 20 m2, dan kolam pendederan 50 m2.
- Wadah pembenihan berupa kain hapa (jaring nilon bermata kecil) yang ditempatkan di dalam kolam pemijahan minimal berukuran 3 m x 2 m x 1 m dengan kedalaman air minimal 30 cm. Kolam pemijahan dan pembenihan di dalamnya dipasangi hapa. Jadi, kolam pemijahan ada tiga hapa, sedangkan kolam pendederan ada delapan hapa
- Pengadaan induk 15 pasang.
- Prasarana lain yang dibutuhkan, yaitu kakaban, termometer, pH meter, dan pompa air.
- Pakan induk berupa pelet kandungan protein 28—30% dengan porsi 2—3% berat ikan dan frekuensi pemberian tiga kali sehari.
- Pakan larva berupa suspensi kuning telur selama lima hari. Satu butir telur dapat memenuhi pakan 100.000 larva. Jika mungkin, larva dapat diberikan pakan Artemia sp. Dan Tubifek sp.
- Pakan benih umur 5—7 hari berupa tepung pelet.
- Pupuk untuk kolam perawatan induk dan kolam penetasan dengan kotoran ayam sebanyak 200 g/m2, kapur sebanyak 150 g/m2, dan obat-obatan.
- Tenaga kerja satu orang (bisa dari keluarga sendiri). Untuk pengolahan lahan dibutuhkan tenaga borongan lepas yang sebanyak 2—3 orang.
- Jumlah induk jantan sebanyak 30 ekor dan induk betina 15 ekor. Rasio ideal adalah 2 jantan : 1 betina (karena induk betina lebih besar) atau induk jantan dan betina sama beratnya.
- Frekuensi pemijahan: recovery gonad induk betina 2—3 bulan dan recovery induk jantan satu bulan. Jadi, pemijahan dalam satu tahun dapat terjadi 3—4 kali.
- Jumlah benih yang dihasilkan dari 15 ekor induk betina yang memijah tiga kali per tahun dengan jumlah telur 20.000 butir dan tingkat kehidupan 60% adalah 15 x 3 x 20.000 x 60% = 540.000 ekor/tahun. Harga jual benih Rp125,00/ekor.
- Siklus periode pembenihan ikan mas 2—3 bulan.
Sumber: Buku Bisnis Ikan konsumsi di lahan sempit