Pertanianku – Asumsi usaha untuk kolam perawatan induk, pemijahan, dan pendederannya dari kolam tembok adalah sebagai berikut.
- Luas lahan yang digunakan 100 m2. Terdiri dari kolam perawatan induk 40 m2, kolam pemijahan 20 m2, dan kolam pendederan 40 m2.
- Kolam pemijahan seluas 20 m2 dapat dibagi dua atau empat petak dengan dipasangi hapa. Kolam pendederan seluas 40 m2 dapat dibagi menjadi tujuh petak.
- Pengadaan induk 20 pasang.
- Pengadaan peralatan: termometer, pH meter, dan pompa air.
- Pakan induk berupa pelet dengan kandungan protein 28—32%. Pemberian pakan sebanyak 2—3% berat ikan dengan frekuensi tiga kali sehari.
- Pakan larva berupa pakan alami, seperti Rotifera sp., Daphnia sp., Moina sp., atau pakan buatan yang berukuran serbuk setelah 2—3 hari telur menetas.
- Pupuk kotoran ayam sebanyak 200 g/m2, kapur sebanyak 100 g/m2, dan obat-obatan.
- Tenaga kerja untuk operasional satu orang.
- Jumlah induk jantan sebanyak 20 ekor dan induk betina sebanyak 60 ekor. Perbandingan seks rasio antara induk nila jantan dan betina 1 : 3. Setelah induk dilepas dalam satu kolam, induk jantan dan betina dibiarkan memilih pasangannya.
- Frekuensi pemijahan. Recovery gonad induk betina sekitar 1—2 bulan sehingga frekuensi pemijahan dalam satu tahun minimal enam kali.
- Jumlah benih yang dihasilkan dari 60 induk betina yang memijah 10 kali dengan telur 500 butir dengan SR 90% adalah 60 x 500 x 10 x 90% = 270.000 ekor/tahun.
- Siklus periode pembenihan ikan nila 1—2 bulan.
Sumber: Buku Bisnis Ikan konsumsi di lahan sempit