Pertanianku – Asumsi usaha pembenihan ikan patin dilakukan di lahan tertutup adalah sebagai berikut.
- Luas lahan yang digunakan 100 m2. Terdiri dari lahan perawatan induk 30 m2, lahan pemijahan 40 m2, dan lahan pendederan 30 m2.
- Kolam perawatan induk terdiri dari bak fiberglass atau plastik ukuran 1 m x 1 m x 1 m sebanyak 20 unit.
- Kolam pemijahan terdiri dari akuarium berukuran 40 cm x 60 cm x 90 cm sebanyak 60 unit.
- Kolam pendederan berupa kolam tembok dua unit.
- Pengadaan induk 40 pasang. Induk jantan berumur minimal 1,5 tahun dengan bobot 2 kg dan induk betina 2,5 tahun dengan bobot 3 kg.
- Pengadaan peralatan: alat hipofisa, termometer, pH meter, water heater, pompa air, dan blower.
- Pakan induk berupa pelet dengan kandungan protein 28—30%. Pemberiannya sebanyak 2—3% berat ikan dengan frekuensi tiga kali sehari.
- Pakan larva berupa Artemia sp., Moina sp., Daphnia sp., dan Tubifek sp. sampai umur 15 hari. Setelah berumur 5—7 hari, larva dapat diberikan tepung pelet. Larva sebaiknya diberikan Artemia sp. selama 10 hari, lalu diberi pakan Daphnia sp., cacing sutera, atau larva nyamuk. Pakan benih berupa pelet.
- Obat-obatan/ovaprim.
- Tenaga kerja yang dibutuhkan dua orang.
- Jumlah induk jantan dan betina masing-masing 40 ekor.
- Frekuensi pemijahan satu kali dalam satu tahun.
- Jumlah benih yang dihasilkan dari 40 induk betina yang sekali memijah menghasilkan 30.000 dengan tingkat kehidupan 70% adalah 40 x 30.000 x 70% = 840.000 ekor benih setahun.
- Siklus periode pembenihan ikan patin setahun sekali pada musim hujan.
Sumber: Buku Bisnis Ikan konsumsi di lahan sempit