Analisis Usaha Pembenihan Udang

Benih_cibinong_surip_010409 (07)

Pertanianku – Asumsi usaha pembenihan udang windu dengan bak permanen dilakukan di lahan pekarangan rumah di tepi pantai adalah sebagai berikut.

  1. Luas lahan yang diperlukan 100 m2. Terdiri dari Lahan untuk kolam induk 20 m2, lahan untuk kolam pemijahan 20 m2, lahan untuk kolam penetasan dan pendederan 60 m2, dan lahan untuk kolam pakan alami 10 m2.
  2. Wadah pembenihan: kolam induk dua kolam ukuran 2 m x 4 m x 1 m. Kolam pemijahan empat kolam ukuran 2 m x 3 m x 1 m. Kolam penetasan telur dan pendederan delapan kolam ukuran 2 m x 3 m x 1 m.
  3. Pengadaan induk 10 pasang.
  4. Pengadaan peralatan: water heater, termometer, salinometer, dan aerator atau blower.
  5. Pakan induk berupa cumi-cumi, kerang, dan cacing laut sebanyak 20—30% berat udang dengan frekuensi 3—5 kali sehari.
  6. Pakan benih berupa plankton, Artemia sp., pelet serbuk, flake, atau pelet ditumbuk dengan kadar protein 35—40%.
  7. Obat-obatan.
  8. Listrik.
  9. Tenaga kerja operasional cukup satu orang.
  10. Jumlah induk jantan dan betina perbandingannya 1 : 1 atau 1 : 2. Dengan demikian, kebutuhan induk jantan 10 ekor daninduk betina 20 ekor.
  11. Frekuensi pemijahan yang baik dua kali setahun .
  12. Jumlah benih yang dihasilkan dari 20 ekor induk betina yang bertelur rata-rata 500.000, SR 60%, dan frekuensi pemijahan dua kali setahun adalah 20 x 500.000 x 60% x 2 = 12.000.000 benih/tahun.
  13. Siklus periode pembenihan udang windu dapat berlangsung sepanjang musim hujan.

 

Sumber: Buku Bisnis Ikan konsumsi di lahan sempit