Analisis Usaha Penggemukan Kepiting

kepiting mutilasi-tanpa capit studio surip 200710 (04)

Pertanianku – Asumsi usaha penggemukan kepiting yang dilakukan di petakantambak yang dipagar dengan waring dan terpal adalah sebagai berikut.

  1. Luas lahan yang digunakan dapat berukuran 100 m2.
  2. Wadah penggemukan berupa tambak berukuran 100 m2. Terpal plastik setinggi 60 cm sepanjang 40 m keliling pematang tambak. Waring setinggi 1 m sepanjang 40 m keliling pematang tambak. Bambu untuk tiang dan bilah bambu untuk penjepit terpal dan waring.
  3. Pengadaan kepiting kempongan berukuran 3 ekor/kg. Untuk tambak ukuran 100 m2 dapat ditebar sebanyak 1 kuintal (300 ekor) kepiting.
  4. Pengadaan peralatan: termometer, pH meter, dan salinometer.
  5. Pakan kepiting berupa kepiting jenis wideng (kepiting di tambak yang tidak dimakan manusia) atau ikan rucah sebanyak 3—5% dari berat biomas pada waktu sore hari.
  6. Pupuk untuk kolam pembesaran dengan kotoran ayam 250 g/m2. Kapur sebanyak 150 g/m2.
  7. Tenaga kerja untuk operasional satu orang.
  8. Jumlah kepiting yang ditebar dengan kepadatan 1 kg (tiga ekor) per m2 adalah 1 kg x 100 m2 = 100 kg (300 ekor).
  9. Frekuensi pembesaran empat kali setahun (tergantung dari keberadaan stok kepiting kempongan).
  10. Jumlah kepiting yang dihasilkan dengan tingkat kehidupan 90% dan pertambahan berat pada waktu panen sebanyak 30% adalah 90% x 300 x 0,4 kg = 108 kg.
  11. Siklus periode penggemukan kepiting 1—1,5 bulan.

 

Sumber: Buku Bisnis Ikan konsumsi di lahan sempit