Antara Protein Hewani dan Nabati, Mana yang Lebih Sehat?

Pertanianku – Menjalankan pola hidup sehat seperti rajin berolahraga dan juga menjaga asupan gizi dengan baik menjadi salah satu cara menjaga kesehatan untuk terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Selain itu, Anda juga dapat mengontrol dan mendapatkan tubuh yang proposional dan ideal.

Menjaga berat badan dengan diet teratur juga dapat menawarkan beragam manfaat bagi kesehatan, termasuk mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

Itu sebabnya sangat penting bagi kita bertindak bijaksana, dan mencoba menurunkan risiko dari kondisi tersebut dengan mempromosikan kesehatan tubuh serta umur panjang.

Pada umumnya menjalankan diet tinggi protein ini dijalankan dengan cara sering membatasi konsumsi karbohidrat melalui konsumsi sereal, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.

Jika kita membahas diet tinggi protein, protein ekstra ini biasanya bisa berasal dari tanaman atau hewan. Kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang lentil, buncis, kedelai, biji-bijian, dan sayuran seperti bayam, brokoli, merupakan produk tanaman yang mengandung protein tinggi.

Dada ayam, makanan laut, telur, keju, dan protein whey merupakan jenis-jenis produk hewani yang mengandung tinggi protein.

Meski keduanya memiliki manfaat kesehatan, periset menemukan, orang yang mengonsumsi protein hewani tinggi berisiko terkena penyakit jantung. Mereka juga biasanya memiliki kelebihan berat badan.

Mengonsumsi protein dalam jumlah tinggi dari daging merah olahan, dan tidak diproses juga telah dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang mengonsumsi lebih banyak protein dari sumber tanaman.