Pertanianku — Produksi lengkeng masih sering terganjal oleh beberapa hambatan yang dapat menyebabkan gagal panen lengkeng. Kegagalan tersebut perlu diantisipasi lebih dini agar tidak menimbulkan kerugian besar. Salah satu penyebab utama dari gagal panen adalah serangan hama kelelawar. Hama ini sering menyerang pada fase penebalan daging buah, yakni satu bulan sebelum panen. Buah lengkeng yang sudah memasuki fase ini ditandai dengan warna biji yang sudah berubah dari putih menjadi cokelat.

Peneliti Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Buyung Al Fanshuri, mengatakan, hama kelelawar adalah hama utama tanaman lengkeng. Apabila hama tidak dikendalikan dengan benar, akan menyebabkan gagal panen.
“Jika tidak diantisipasi sebelumnya maka buah lengkeng dalam satu tanaman bisa habis dalam waktu semalam sehingga gagal panen,” kata Buyung seperti dilansir dari laman litbang.pertanian.go.id.
Hama kelelawar dapat diantisipasi dengan beberapa teknik, seperti masa panen buah diseragamkan, pembungkusan buah, pemasangan jaring, dan pengalihan aroma.
Pembungkusan buah bisa dilakukan dengan brongsong plastik yang diberikan lubang-lubang kecil atau menggunakan anyaman bambu yang tidak bisa ditembus oleh hama. Pembungkusan juga bisa dilakukan dengan kain kasa atau paranet. Selanjutnya, di sekitar kebun atau di atas tanaman, dipasang jaring pengaman.
Adapun pengalihan aroma dapat dilakukan dengan menggunakan bahan lain yang memiliki aroma lebih tajam seperti terasi atau ikan asin. Bahan-bahan tersebut ditebar di sekitar tanaman agar kelelawar beralih. Pengalihan aroma juga bisa dilakukan dengan belerang karena hama nokturnal ini tidak menyukai bau belerang.
Teknik pengendalian hama kelelawar dapat dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh bahan, keahlian memasang, dan populasi kelelawar di sekitar tanaman.
Buah lengkeng yang sudah siap panen ditandai dengan tekstur kulit buah yang halus, berwarna cokelat, lunak ketika ditekan, rasanya manis, dan beraroma. Proses pembentukan dan perkembangan buah lengkeng dari bunga mekar hingga panen berbeda-beda bergantung pada varietasnya. Varietas lengkeng diamond river dan pingpong membutuhkan waktu selama 4,5 bulan, sedangkan varietas lainnya membutuhkan waktu selama 5–6 bulan.