Pertanianku — Belum lama ini warga Gunung Kidul terkena wabah antraks yang disebabkan oleh sapi ternak milik warga sekitar. Tak hanya menular antarsapi, penyakit ini juga dapat menular ke manusia.

Antraks dikenal juga dengan penyakit radang kuranga limpa, malignant pustula, malignant edema, dan masih banyak lagi sebutan untuk penyakit ini. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus antrhaxis. Bakteri tersebut dapat hidup selama bertahun-tahun dalam bentuk spora.
Spora yang tidak dibasmi dalam waktu cukup lama akan berubah menjadi bentuk aktif dan menyerang hewan peliharaan. Penyakit ini bersifat zoonosis, yaitu penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.
Sumber penularan penyakit adalah hewan-hewan yang rentan terhadap bakteri antraks, seperti kambing, kerbau, domba, kuda, babi, burung unta, dan hewan lain seperti tikus, marmut, dan mencit. Spora bakteri ini dapat tumbuh di tanah, tanaman (sayur-sayuran), dan air.
Gejala hewan ternak yang terserang bakteri ini adalah suhu tubuh tinggi, kolik atau kejang, leher hewan ternak menjadi bengkak, terjadi pendarahan pada telinga, hidung, anus, dan vagina, nafsu makan hilang, serta otot hewan ternak menjadi lemah. Sapi yang terkena penyakit ini sering kali dijumpai mati secara mendadak.
Penyakit antraks bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi rutin. Namun, masih sedikit warga desa yang sadar akan pentingnya vaksin hewan ternak sehingga kasus antraks kerap kali ditemukan di peternakan kecil.
Hewan ternak yang sudah terjangkit penyakit ini harus segera dimusnahkan dengan cara dibakar dan dikubur dengan kedalaman tanah minimal 2 meter. Pasalnya, jika tidak segera dimusnahkan akan menularkan ke hewan ternak lain dan warga yang tinggal di sekitar peternakan, seperti kasus yang baru terjadi di Gunung Kidul.
Jika penyakit ini belum terlalu parah dapat diobati dengan penicillin berdosis tinggi serta mengarantina sapi.
Jika warga desa sudah menemukan hewan ternak yang terindikasi penyakit antraks, sebaiknya langsung melapor pada dinas peternakan setempat agar langsung mendapatkan tindakan khusus penanganan penyakit ini.