Apa Fungsi Tidur untuk Hewan? Adakah yang Tidak Tidur Sama Sekali?

Pertanianku Fungsi tidur manusia sangat penting untuk bisa tetap hidup dengan sehat. Akan tetapi, bagaimana dengan hewan, apakah tidur benar-benar diperlukan hewan untuk hidup? Beberapa hewan tidur dengan cara terbalik, beberapa tidur dalam hitungan jam, dan ada juga yang tidur berselimut lumpur. Terlepas dari bagaimana cara tidur hewan, mereka semua sama seperti kita yang membutuhkan tidur.

Fungsi tidur
Foto: Panda sedang tidur (Pixabay)

Hingga saat ini belum ada laporan tentang hewan yang tidak tidur. Meski banyak penelitian tentang tidur, bagaimanapun aktivitas ini masih menyimpan banyak misteri, termasuk fungsi tidur itu sendiri. Hal ini telah menjadi teka-teki umum sejak zaman dulu. Pada 1890-an, Marie de Manacéïne, salah seorang dokter wanita pertama di Rusia, merasa terganggu oleh misteri tidur.

“Kita semua ingin hidup selama mungkin, tapi terlepas dari ini, kita mengorbankan sepertiga bahkan kadang setengah hari kita untuk tidur,” tulis Manacéïne dalam usahanya mencari tahu fungsi tidur dan melakukan percobaan kurang tidur yang pertama pada hewan, melansir National Geographic Indonesia.

Pendekatan yang dilakukan saat itu cukup kejam. Mereka memelihara anak anjing dan memaksanya untuk terus terjaga. Hasilnya, dalam beberapa hari anak anjing itu mati karena kurang tidur. Selama beberapa dekade berikutnya, percobaan kurang tidur dilakukan pada hewan lain seperti tikus dan kecoak.

Hasilnya pun sama fatalnya, hewan percobaan itu mati sia-sia. Namun, penyebab kematian yang mendasari kasus ini dan kaitannya dengan tidur masih belum dapat dipastikan. Akan tetapi, jika tidak tidur sama sekali, tampak berbahaya, beberapa makhluk dapat tidur dengan sangat singkat.

Menurut para ahli, hewan yang punya kebiasaan tidur super singkat itu bisa menjadi kunci untuk memahami fungsi tidur. Sebuah studi yang baru terbit di jurnal Science Advance Februari lalu telah mengamati kebiasaan tidur lalat buah.

“Kami menemukan bahwa beberapa lalat hampir tidak pernah tidur,” kata rekan penulis studi Giorgio Gilestro, seorang dosen biologi sistem di Imperial College London, kepada Live Science.

Gilestro dan koleganya saat itu menemukan 6 persen lalat betina tidurnya kurang dari 72 menit setiap hari. Dalam percobaan lebih lanjut, para peneliti membuat 96 persen lalat tidak tidur. Beruntung mereka tidak segera mati seperti percobaan sebelumnya. Kini Gilestro dan koleganya mempertanyakan apakah kurang tidur dapat membuat bertahan hidup.

“Beberapa hewan tampaknya bertahan hidup dengan jam tidur lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya berdasarkan teori pemulihan fungsi tidur,” kata Niels Rattenborg yang mempelajari tidur pada burung di Institut Ornitologi Max Planck, Jerman.