Pertanianku – Pasti Anda tidak familiar dengan bahan makanan yang satu ini ‘kan? Molase merupakan sisa dari proses pembuatan gula pasir. Molase sendiri adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan bakteri baik pada proses budidaya ikan.

Sumber molase itu sendiri didapatkan dari 2 macam, yakni dari tebu dan bit. Dari kedua sumber tersebut akan didapatkan molase yang berbeda sifat dan pengolahannya.
Sebenarnya molase sendiri bisa diolah menjadi etanol, caranya melalui proses fermentasi. Namun, sebelum proses fermentasi tersebut dilaksanakan, diperlukan treatment pada molase itu sendiri.
Molase dapat dibedakan menjadi 3 kelas. Berikut penjelasannya.
- Molase kelas 1 didapatkan saat pertama kali jus tebu dikristalisasi. Saat dikristalisasi terdapat sisa jus yang tidak mengkristal dan berwarna bening. Maka, sisa jus ini langsung diambil sebagai molase kelas 1.
- Molase kelas 2 atau biasa disebut dengan dark diperoleh saat proses kristalisasi kedua. Warnanya agak kecokelatan sehingga sering disebut juga dengan istilah dark.
- Molase kelas 3 black strap diperoleh dari kristalisasi terakhir. Warna black strap ini memang mendekati hitam (cokelat tua) sehingga tidak salah jika diberi nama black strap sesuai dengan warnanya.
Black strap ternyata memiliki kandungan zat yang berguna. Zat-zat tersebut antara lain kalsium, magnesium, potasium, dan besi. Black strap memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi karena terdiri atas glukosa dan fruktosa.
Berbagai vitamin terkandung pula di dalamnya. Ia digunakan untuk suplemen kesehatan, makanan ternak, dan berbagai industri lainnya.
Sebelum dilakukan proses fermentasi untuk pembuatan etanol, molase tebu harus diberikan treatment agar proses fermentasi berlangsung dengan baik. Hal yang harus dilakukan adalah mensulfurisasi molase tersebut.
Hal ini bertujuan agar molase menjadi bening. Untuk mengubahnya, Anda bisa mencampurkan ragi dan molase secara bersamaan, lalu aduk hingga rata. Molase pun siap diberikan pada ikan.