Pertanianku — Era teknologi yang semakin berkembang membuat sebagian besar aspek kehidupan sudah mulai dibantu dengan teknologi. Seperti halnya aktivitas melaut, kini para nelayan bisa dimudahkan dengan aplikasi Laut Nusantara.

Melalui aplikasi Laut Nusantara, Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menawarkan berbagai macam fitur yang bisa membantu nelayan saat menangkap ikan.
Aplikasi ini sudah ada sejak 2018 dan sudah digunakan oleh para 35 ribu nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kepala BRSDM Sjarief Widjaja menjelaskan bahwa aplikasi ini bisa diunduh secara gratis melalui Play Store.
“Aplikasi Laut Nusantara telah mentransformasi budaya nelayan dari mencari ikan menjadi menangkap ikan secara efektif dan efisien,” ujar Sjarief seperti dikutip dari laman kkp.go.id.
Dalam aplikasi tersebut tersedia beberapa fitur yang dapat membantu para nelayan, di antaranya peta ikan, hitung bahan bakar minyak, prakiraan cuaca, harga jual ikan, tombol SOS, live chat, dan feedback.
Peta ikan dalam aplikasi tersebut bisa menggunakan nelayan untuk melihat penyebaran ikan di tiga wilayah, yaitu wilayah pesisir, perairan khusus, dan laut lepas.
Nelayan juga bisa menghitung penggunaan bahan bakar melalui fitur hitung bahan bakar minyak (BBM). Dengan begitu, nelayan bisa mengestimasi biaya bahan bakar yang harus dikeluarkan saat melaut.
Fitur harga jual ikan akan menampilkan harga penjualan ikan terbaru dari masing-masing pelabuhan perikanan. Fitur feedback berguna membantu nelayan mencatat segala kepentingan yang menyangkut aktivitas melaut.
Fitur tombol SOS berguna ketika nelayan mengalami kondisi yang tidak wajar. Aplikasi ini sudah terhubung dengan operator yang bisa langsung menerima pesan nelayan. Adapun fitur live chat bisa digunakan nelayan untuk bertanya langsung kepada admin.
Sejak 2019, aplikasi ini terbukti mampu mengefisiensikan penggunaan BBM nelayan di Kabupaten Bangka Tengah menjadi 41,6 persen. Jika awalnya nelayan membutuhkan BBM sebanyak 12 liter untuk sekali melaut, kini nelayan hanya membutuhkan 7 liter untuk pergi melaut.
Nelayan di Bali juga sudah merasakan manfaat dari aplikasi ini. Nelayan sudah bisa memperkirakan cuaca yang akan terjadi. Dengan begitu, nelayan dapat meminimalisir risiko diterjang angin kencang.