AS dan Cina Perang Dagang, Indonesia Untung

Pertanianku — Ahli bidang pertanian Amerika Serikat Robert Blake mengatakan, Indonesia memiliki peluang untuk mendapatkan harga beli yang menarik. Itu karena perang dagang yang melibatkan dua negara besar, yakni Amerika Serikat dan Cina rupanya berdampak negatif pada penjualan hasil pertanian di wilayah Maryland. Dampak itu terutama terjadi pada sektor kedelai.

perang dagang
Foto: Pixabay

Keuntungan bagi Indonesia ini tentunya lebih menarik dibandingkan saat era sebelum kebijakan perang tarif Amerika Serikat dengan Cina diberlakukan.

“Persediaan kedelai di Maryland hanya sanggup bertahan selama tiga bulan lamanya sejak dipanen dan memiliki konsekuensi untuk dijual murah atau dimusnahkan bila penjualan kedelai mereka tidak habis dalam kurun waktu dimaksud,” kata Robert, Senin (24/12) lalu.

Ia pun mengatakan, selain kedelai, Amerika Serikat juga memiliki ketergantungan buah tomat sampai 80 persen. Rata-rata buah tersebut didapat melalui impor dari Negara Kanada.

“Tomat Indonesia bisa masuk pasar Amerika Serikat selama harga jualnya bersaing. Kami membuka peluang ini bagi Kementerian Pertanian,” katanya.

Pertanian Indonesia diuntungkan dengan kebijakan perang tarif Amerika dan Cina. Lebih lanjut Robert mengatakan, Kedekatan hubungan University of Maryland dengan FDA juga sangat memberikan keuntungan bagi Kementan, yakni untuk memahami standar dan permintaan yang harus dipenuhi oleh Indonesia bila ingin melakukan ekspor komoditas pertanian ke wilayah Amerika Serikat.

“Laboratorium dan lahan percobaan yang berteknologi tinggi merupakan satu di antara yang harus dipenuhi. Selain itu, era perdagangan saat ini juga didominasi oleh perdagangan internet, tidak terkecuali penjualan produk hasil pertanian dan pangan olahan,” ujarnya.

Dia mengngkapkan, perkembangan Artificial Intellegence (AI) saat ini sudah merambah ke berbagai sektor kehidupan di Amerika Serikat. Tidak hanya implementasi di bidang militer dan teknologi, tetapi juga merambah pada bidang pertanian dan kesehatan.

“Teknologi pertanian Amerika Serikat sudah mengandalkan penggunaan AI sebagai bentuk langkah percepatan berbagai proses pertanian,” katanya.

Hasil pertanian Indonesia bisa mendapat harga lebih bersaing dengan adanya kebijakan perang dagang.