Pertanianku — Ayam broiler lebih dikenal sebagai ayam negeri yang memiliki performa sangat baik dengan karakteristik pertumbuhan cepat, berdaging tebal, dan masa pemeliharannya relatif singkat.

Broiler dikenal sebagai ayam yang manja. Namun, dengan perawatan intensif, ayam ini mampu menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan. Ayam broiler merupakan jenis ayam pedaging unggul dan sudah banyak diternakkan di Indonesia. Bahkan, sudah banyak peternak yang menggantungkannya sebagai sumber pendapatan utama.
Ayam ini diciptakan dari perkawinan silang, seleksi, dan rekayasa genetik. Ada beberapa dugaan tentang asal-usul ayam broiler yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, di antaranya ayam kelas Amerika, ayam dari bangsa Plymouth rock, dan ayam kelas Inggris.
Dugaan asal-usul ayam brolier berasal dari ayam kelas Amerika, terkait dengan ciri atau karakteristiknya. Ciri-ciri ini antara lain kulit berwarna kuning, bagian cakar kaki tidak berbulu, cuping daun telinganya berwarna merah, serta kerabang/kulit telurnya berwarna cokelat.
Alasan diduga dari ayam bangsa Plymouth rock karena ayam broiler sebagian besar memiliki bulu yang berwarna putih. Sementara itu, dugaan asal-usul ayam broiler berasal dari ayam kelas Inggris karena bentuk badannya padat kompak dan berdaging penuh, cakar kaki besar berwarna kuning dan tidak berbulu, serta kulit telurnya berwarna cokelat.
Strain broiler yang berkembang di Indonesia ada beberapa macam. Setiap strain tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda serta memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Oleh karena itu, Anda yang tertarik untuk beternak ayam broiler harus memerhatikan strain ayam yang digunakan, apakah cocok dengan kondisi daerah Anda dan bagaimana karakter pertumbuhannya.
Strain yang paling sering dikembangkan oleh pembibitan di Indonesia adalah Cobb, Loghman, Ross, dan Hubbard. Setiap strain memiliki kecepatan pertumbuhan, daya tahan, daya adaptasi, dan kualitas daging yang berbeda-beda.
Seiring berjalannya waktu, saat ini sudah ada banyak strain broiler yang memiliki pertumbuhan cepat dengan FCR (food convertion ratio) yang rendah sehingga untuk mendapatkan bobot 1 kg tidak memerlukan pakan yang terlalu banyak. Ayam dengan karakteristik seperti itu disebut sebagai broiler modern. Ayam ini berasal dari strain yang dikembangkan sehingga menghasilkan strain unggul yang lebih baik.