Pertanianku — Siapa yang tidak kenal pisang, salah satu buah populer yang sangat mudah dikonsumsi, Anda hanya tinggal mengupas kulitnya yang tebal dan mudah disobek. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis pisang, mulai dari pisang berukuran kecil hingga besar. Asal-usul pisang menjadi buah populer berawal dari persilangan alamiah antara Musa acuminata dan Musa balbisiana yang kini turunannya dikenal lebih dari ratusan jenis pisang.
Pisang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Anda bisa menjumpai beberapa jenis pisang di Indonesia, yakni pisang meja, pisang rebus, dan pisang hias.
Pisang meja yang terkenal di antaranya ambon kuning, ambon hijau (ambon lumut), cavendish, ambon putih, pisang raja (raja bulu), barangan, pisang mas, dan pisang sere.
Buah pisang tidak hanya bisa dikonsumsi secara langsung. Pisang yang belum matang bisa dibuat menjadi keripik, sedangkan buah yang sudah matang dapat diolah menjadi sale dan pisang goreng.
Di balik rasanya yang lezat, pisang mengandung banyak zat gizi. Mulai dari mineral, vitamin A, B1, dan C, karbohidrat, serat, lemak, hingga protein.
Pisang juga sering digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi sakit kuning, ambeien, sakit perut, anemia, diabetes, luka bakar, dan kecantikan kulit. Sayangnya, pisang mengandung tiramin yang bisa memberikan efek vasokonstriksi vaskuler secara langsung sehingga menyebabkan aliran darah semakin mengecil. Oleh karena itu, untuk Anda yang menderita migrain, stroke, dan sakit jantung sebaiknya membatasi jumlah pisang yang dikonsumsi.
Tanaman pisang sebenarnya memiliki banyak manfaat karena bagian-bagian lain seperti jantung, batang, dan daunnya bisa digunakan lebih lanjut. Di Indonesia Timur, seperti di Sumba Timor dan Kupang, batang pisang dijadikan makanan ternak kerbau. Daun pisang batu biasa dipakai untuk bahan pembungkus karena tahan sobek.
Daun pisang biasanya dimanfaatkan untuk membungkus nasi, pepes, dan tempe. Daun pisang dipilih sebagai pembungkus karena dinilai mampu menjaga makanan dari kemungkinan kerusakan fisik, kimia, biologis, ataupun mekanis.
Selain itu, daun pisang juga memiliki penampang yang lebar dan panjang serta tidak memiliki getah yang membahayakan. Itu sebabnya orang zaman dahulu kerap memanfaatkan daun pisang untuk membungkus makanan.