Pertanianku — Mungkin sebagian besar dari Anda penggemar rasa taro atau mengetahui rasa taro tetapi tidak tahu dari mana asal rasa tersebut. Rasa taro sering digunakan pada makanan dan minuman manis sehingga menu terlihat lebih variatif dan menarik. Apalagi, taro dapat memberikan warna ungu pada makanan atau minuman tersebut.

Rasa taro berasal dari talas ungu salah satu tanaman umbi akar. Sebagian orang Indonesia menyebutnya dengan nama talas pontianak. Sesuai dengan namanya, talas tersebut memiliki daging yang padat dan besar serta berwarna ungu. Warna yang unik dari umbi talas ini membuat banyak orang tertarik untuk mengonsumsinya.
Talas ungu banyak tumbuh di bagian India Selatan, Asia Selatan, dan Indonesia. Talas memiliki rasa dan tekstur yang hampir sama dengan kentang, tetapi patinya terasa lebih manis. Rasa talas ini berbeda dengan jenis lainnya karena rasanya hampir mirip dengan kacang dan vanila yang dikonsumsi secara bersamaan.
Sementara itu, tekstur talas tidak terlalu pulen seperti talas lain. Keunggulan dari talas ini ialah memiliki aroma khas dan wangi. Oleh karena itu, talas ini kerap digunakan sebagai bahan untuk menambah cita rasa masakan atau minuman.
Saat mengolah talas, Anda harus berhati-hati karena getah talas dapat menyebabkan rasa gatal pada kulit. Sebaiknya, gunakan sarung tangan plasik ketika mengupas kulitnya. Rasa gatal juga bisa dirasakan di mulut dan tenggorokan apabila proses pengolahannya tidak dilakukan dengan tepat. Rasa gatal tersebut dapat diminimalisir dengan merendam talas di dalam air garam selama 20 menit.
Umumnya talas diolah dengan cara kukus, rebus, atau panggang. Talas yang enak untuk dikonsumsi adalah talas yang sudah bersih dari lumpur dan tidak berbintik-bintik hitam serta talas tidak terasa lembek. Talas yang terasa ringan kemungkinan besar sudah mulai mengering. Oleh karena itu, sebaiknya pilih talas dengan berat yang sesuai dengan ukurannya.
Talas ungu bisa digunakan untuk menciptakan rasa taro pada bubble tea, yoghurt dan frozen yoghurt, taro buns, taro cake, puding, macaroon, kue cubit, dan lapis bogor.